Senin, 31 Desember 2012

Tafsir Surat Al ‘Ashr: Sebuah Tips Jitu Membebaskan Diri Dari Kerugian


Semoga ini bisa jadi renungan ane di akhir taon 2012

Sebuah Artikel tentang Kajian Qs. Al Ashr yang di tulis ulang dan dimodifikasi oleh :


Fuad Suyatman, Ch. M.

Hypnoblogger, Hypnographolog and Hypnolove Master in


1. King Of Mind
(http://seratdakwah.blogspot.com/2012/04/king-of-mind.html)

2. Ztrongmind
(http://www.ztrongmind.net)
and

3. Relax's Mind

(http://www.facebook.com/groups/288023281266070/http://www.facebook.com/groups/288023281266070/)

Surakarta


Bicara soal Waktu? Tidak lengkap rasanya jika kita tidak menyinggung sebuah firman Allah Yang Maha Dahsyat yang terkandung dalam Al Qur'an yang berbicara mengenai tips jitu bagaimana menaklukkan waktu serta bagaimana supaya waktu yang kita miliki itu berkualitas. Ya, Qs. Al Ashr!! Sebuah surat dimana di dalamnya Allah ta’ala berfirman,

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).

Surat Al ‘Ashr merupakan sebuah surat dalam Al Qur’an yang banyak dihafal oleh kaum muslimin karena pendek dan mudah dihafal. Namun sayangnya, sangat sedikit di antara kaum muslimin yang dapat memahaminya. Padahal, meskipun surat ini pendek, akan tetapi memiliki kandungan makna yang sangat dalam. Sampai-sampai Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,

لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسَعَتْهُمْ

”Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka.” [Tafsir Ibnu Katsir 8/499].

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, ”Maksud perkataan Imam Syafi’i adalah surat ini telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua itu. Beliau tidak bermaksud bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa mengamalkan seluruh syari’at. Karena seorang yang berakal apabila mendengar atau membaca surat ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya dari kerugian dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut dalam surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar” [Syarh Tsalatsatul Ushul].


Kedahsyatan Qs. Al Ashr

Dalam artikel lain yang juga membahas tentang kedahsyatan Qs. Al Ashr ini disebutkan bahwasanya Menurut Ibnu Katsir, surat Al-’Ashr merupakan surat yang sangat populer di kalangan para sahabat. Setiap kali para sahabat mengakhiri suatu pertemuan, mereka menutupnya dengan surat Al-’Ashr.

Imam Syafi’I dan juga Tafsir Mizan menyatakan bahwa walaupun surat Al-’Ashr pendek, tapi ia menghimpun hampir seluruh isi Al-Qur’an. Kalau Al-Qur’an tidak diturunkan seluruhnya dan yang turun itu hanya surat Al-’Ashr saja, maka itu sudah cukup untuk menjadi pedoman umat manusia.

Thabathaba’i menyebutkan, “Surat ini menghimpun seluruh pengetahuan Qur’ani. Surat ini menghimpun seluruh maksud Al-Qur’an dengan kalimat-kalimat yang indah dan singkat. Surat ini mengandung ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah, meskipun surat ini lebih tampak sebagai surat Makkiyah.”

Ada kisah menarik seputar Qs. Al Ashr ini pada masa Rosululloh SAW. Di zaman Rasulullah ada seorang Nabi palsu, Musailamah Al-Kadzab, yang menyaingi Rasulullah dengan mendakwakan dirinya sebagai Nabi. Musailamah Al-Kadzab bersahabat dengan ‘Amr bin Ash, salah satu sahabat Nabi yang termasuk terakhir dalam memeluk Islam.

Ketika surat ini turun, ‘Amr bin Ash belum masuk Islam, tetapi ia sudah mendengarnya. Ketika ia berjumpa dengan Musailamah Al-Kadzab, Musailamah bertanya tentang surat ini: “Surat apa yang turun kepada sahabatmu di Mekah itu?”

’Amr bin Ash menjawab, “Turun surat dengan tiga ayat yang begitu singkat, tetapi dengan makna yang begitu luas.”

“Coba bacakan kepadaku surat itu!” Kemudian surat Al-’Ashr ini dibacakan oleh ‘Amr bin Ash. Musailamah merenung sejenak, ia berkata, “Persis kepadaku juga turun surat seperti itu.”

‘Amr bin Ash bertanya, “Apa isi surat itu?”

Musailamah menjawab: “Ya wabr, ya wabr. Innaka udzunani wa shadr. Wa sãiruka hafrun naqr. Hai kelinci, hai kelinci. Kau punya dada yang menonjol dan dua telinga. Dan di sekitarmu ada lubang bekas galian.”

Mendengar itu ‘Amr bin Ash, yang masih kafir, tertawa terbahak-bahak, “Demi Allah, engkau tahu bahwa aku sebetulnya tahu bahwa yang kamu omongkan itu adalah dusta.”

Jika Imam Syafi’i berkata bahwa seandainya seluruh ayat Al-Qur’an tidak turun, maka surat Al-’Ashr ini sudah cukup untuk menjadi pedoman hidup manusia. Maka dengan demikian kita pun bisa berkata, “Seandainya seluruh ayat Al-Qur’an tidak turun, maka ucapan Musailamah itu sudah cukup untuk membingungkan orang. Karena tidak mempunyai kandungan apa-apa di dalamnya.”

Dalam Al-Qur’an, Allah memang sering bersumpah. Allah bersumpah dengan benda-benda, misalnya Wasy Syamsi. Demi Matahari (QS. Al-Syams 1). Allah bersumpah dengan waktu, misalnya Wadh Dhuhâ. Demi waktu dhuha. Wallaili idzâ sajâ. Demi malam apabila mulai gelap (QS. Al-Dhuha 1-2). Allah juga bersumpah dengan jiwa: Wanafsiw wa mâ sawwâhâ. Demi jiwa dan yang menyempurna-kannya (QS. Al-Syams 7). Namun, Allah paling sering bersumpah dengan waktu: Lâ uqsimu bi yaumil qiyâmah. Kami bersumpah dengan hari kiamat. (QS. Al-Qiyamah 1), Wallaili idzâ yaghsyâ, wannahâri idzâ tajallâ. Demi malam apabila gelap dan demi siang apabila terang benderang (QS. Al-Lail 1-2). Dalam surat Al-’Ashr ini Allah bersumpah dengan waktu: Wal-’Ashr.


Membedah Qs. Al Ashr

Surat ini diawali dengan kata Wal-’Ashr, demi masa (Rasulullah). Masa Rasulullah dianggap seluruh mazhab sebagai masa yang paling penting. Dikarenakan masa itu ialah ‘Ashrut tasyri’ (masa ditetapkannya syari’at), masa diturunkannya Al-Qur’an, dan masa dikembangkannya agama Islam. Selanjutnya Thabathaba’i menyatakan, “Inilah masa terbitnya Islam di tengah-tengah masyarakat manusia dan masa munculnya kebenaran di atas kebatilan.”


Ayat kedua menyebutkan --> Innal insãna lafi khusr yang artinya: sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kata insan, menurut Muthahhari, mengandung penafsiran bahwa di dalam manusia itu ada dua sifat, yaitu sifat Hayawaniyah dan sifat Insaniyah (sifat-sifat kebinatangan dan sifat-sifat kemanusiaan).

Manusia dalam sifat kebinatangannya sama dengan binatang yang lain, misalnya ingin makan, minum, menghindari hal yang menyakitkan, dan ingin memperoleh kenikmatan dalam hidup. Muthahhari membedakan antara istilah kenikmatan dan kebahagiaan (pleasure dan happiness). Binatang itu tidak pernah memiliki happiness, tetapi memiliki pleasure. Dari segi ini, kita pun sama halnya dengan binatang.

Kalau kita makan yang enak, kita belum tentu bahagia, tetapi pastinya kita memperoleh pleasure (kenikmatan). Tapi misalnya jika kita adalah seorang suami yang pergi jauh merantau dan pulang ke tanah air setelah sekian tahun, ketika kita turun dari pesawat ke lapangan terbang, di seberang sana kita melihat isteri dan anak kita yang seketika membuat kita langsung bergegas untuk berlari dan mencium anak isteri kita? Saat itu kita bukan hanya merasakan pleasure, tetapi juga happiness.

Jadi apa yang membedakan kebahagiaan dengan kenikmatan? Kenikmat-an itu sifatnya hayawaniyah sedangkan kebahagiaan bersifat insaniyah.

Pada segi-segi kebinatangan, kita sama dengan mahluk-mahluk yang lain. Bahkan bila dibandingkan dengan mahluk yang lain, dalam segi jasmaniah kita adalah mahluk yang lemah,

“ Wa khuliqal Insânu dha’îfâ” (QS An-Nisa 28). "Manusia itu dicipta-kan dalam keadaan lemah."

Manusia dan binatang ketika keluar dari perut ibunya sudah siap segala sesuatunya secara fisik. Namun, binatang ketika keluar dari perut ibunya, ia sudah berkembang hampir sempurna. Ia tidak memerlukan perkembang-an yang lain kecuali perkembangan fisik. Malah dalam perkembangan fisik, binatang itu lebih cepat berkembang dan lebih kuat daripada manusia. Anak ayam, misalnya, yang baru menetas dari telur, beberapa menit kemudian sudah bisa berjalan dan berlari.

Manusia tidak demikian -kecuali Gatotkaca dalam cerita pewayangan. Walau manusia itu sudah bisa berjalan, ia belum dikatakan sebagai manusia, tetapi calon manusia.

Berbeda dengan Kucing? Kucing itu “sudah menjadi kucing” karena “dibuat menjadi kucing”. Tetapi manusia? “Manusia tidak dibuat menjadi manusia” atau "Manusia tidak otomatis menjadi manusia karena manusia memiliki akal yang membuatnya harus berpikir bagaimana cara membuat dirinya menjadi manusia seutuhnya.

Lha..“Kekucingan atau kebinatangan” itu dibuat oleh Allah sedang-kan manusia menjadikan “kemanusiaannya” oleh dirinya sendiri. Apakah manusia itu mau menjadi manusia atau tidak, bergantung kepada dirinya sendiri. Binatang memiliki sifat-sifat kebinatangannya itu tidak melalui proses belajar, tidak melalui proses perkembangan kepribadian.

Kalau kucing menangkap tikus atau perilaku-perilaku lain seperti layaknya binatang, itu sudah dibuat untuk dapat berperilaku seperti itu. Tetapi manusia harus belajar untuk mengembang-kan sifat-sifat kemanusiaannya. Ia harus meningkatkan dirinya dari sifat hayawaniyah kepada sifat insaniyah.

Maka ketika Allah menyatakan --> "Innal insãna lafi khusr", maka maksudnya ialah bahwa manusia itu berbeda dengan binatang yang bisa memperoleh kebinatangannya tanpa melalui proses usaha. Manusia berada dalam kerugian, karena kita harus mengembangkan sifat-sifat kemanusia-an, dengan keinginan kita sendiri.

So, Apa yang bisa mengembangkan sifat-sifat kemanusiaan itu ?


Kalau kita membandingkan binatang yang satu dengan yang lain yang sejenis, kita hanya bisa membedakan dalam segi jasmaniah. Antara kambing yang satu dengan kambing yang lain tidak begitu berbeda nilainya. Paling-paling hanya berbeda beberapa kilogram saja. Tapi kalau bicara soal manusia yang satu dengan manusia yang lain nilainya bukan beberapa kilogram, nilainya kadang-kadang jauh seperti jauhnya langit dan bumi.

Misalnya? Ya seperti membandingkan antara Abu Jahal dengan Rasulullah. Dari segi hayawaniyah, kedua manusia itu nilainya sama -mungkin lebih tinggi Abu Jahal beberapa kilogram- tetapi dari segi insaniyah, nilai Abu Jahal itu jauh lebih rendah daripada nilai Rasulullah saw.

Then?
Apa yang membedakan nilai seorang manusia yang satu dari manusia yang lain?
Ternyata yang membedakannya adalah sejauh mana setiap orang mengembangkan nilai kemanusiaannya.

Lantas apa yang bisa mengembangkan nilai kita sebagai manusia?


Karenanyalah kemudian Allah melanjutkan firman-Nya dalam Qs Al Ashr tersebut : "Illalladzîna ãmanu wa ’amilush shãlihat.".

"Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.". (Al-’Ashr 3).

Jadi, ada dua hal yang mengembangkan nilai kemanusiaan, pertama adalah nilai keimanan dan kedua adalah kemampuan dalam beramal saleh.

Lhah? Kenapa harus iman?


Begini...Jika kita bandingkan dengan Binatang? Binatang memiliki persepsi material. Jika ia mengejar kenikmatan, itu kenikmatan jasmaniah. Oleh karena itu, ia tidak punya happiness.

Nah sementara yang disebut kebahagiaan itu pada hakikatnya bukan yang bersifat jasmani, tetapi bersifat ruhani. Bisa jadi ada orang lapar, tetapi ia bahagia. Ada pula orang yang bergelimang dalam kenikmatan, tetapi ia tidak bahagia.

Dan dengan berbekal imanlah manusia dapat meningkatkan derajat hayawaniyah-nya ke derajat insaniyah, dari pleasure kepada happiness. Imanlah yang dapat menghubungkan manusia dengan sifat-sifat ruhaniah atau spiritual.

Karena itu? manusia tanpa iman sama dengan binatang, nilainya sangat rendah. Ia menjadi orang-orang yang mengejar pleasure bukan mengejar happiness. Manusia yang kosong dari iman adalah manusia dalam pengertian majãzi saja dan pada hakekatnya ia adalah binatang.

Kita dapat menemukan orang-orang yang memiliki nilai kebahagiaan yang sangat tinggi. Misalnya ketika Rasulullah berkata kepada Bilal,

“Hai Bilal, marilah kita tenteramkan hati kita dengan shalat.”

Rasul juga berkata, “Allah jadikan shalat itu sebagai penyejuk batinku.” Sehingga Al-Qur’an pun melukiskan orang-orang seperti itu dengan perumpamaan yang indah bawa :

“Qad aflaha man zakkâhâ." --> "Sungguh berbahagia orang yang mensucikan dirinya” (QS. Al-Syams 9).

Rasulullah pun bersabda mengenai kebahagiaan orang yang berpuasa, “Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan: ketika berbuka dan ketika ia berjumpa dengan Tuhannya.”


Bicara soal kebahagiaan ketika berbuka disini sendiri bukan karena ia mendapat makanan setelah dilaparkan. Jika demikian, apa bedanya dengan binatang yang setelah dilaparkan lalu diberi makan. Kebahagiaan di situ karena ia telah menyelesaikan puasa hari itu dengan baik. Kalau orang-orang yang berpuasa pada malam Idul Fitri meneteskan air matanya ketika mendengar bunyi takbir, itu bukan kenikmatan tetapi kebahagiaan. Karena ia telah menyelesaikan satu bulan penuh dengan keberhasilan dalam melakukan puasanya.

Kemudian yang dapat meningkatkan nilai insaniyah kita adalah a’mãlush shãlihat (amal saleh).

Jadi nilai seorang manusia itu diukur dari iman dan amal salehnya. Dalam Al-Qur’an dinyatakan: "Wa likullin darajâtum mim mâ ‘amilû." yang maksudnya tiada lain bahwa "Untuk setiap orang, derajat yang sesuai dengan amalnya." (QS Al- An’am 132).

Kalau Rasulullah diukur dari segi hayawaniyah-nya, maka beliau tergolong orang yang tidak sukses. Siti A’isyah berkata bahwa Rasulullah itu pernah berhari-hari tidak menemukan sesuatu untuk dimakan.

Menurut Muthahhari, amal saleh itu memiliki dua ciri. Pertama, ciri asli. Sesuatu disebut amal saleh karena memang pada zatnya sudah merupakan amal saleh. Misalnya shalat, zakat, dan berbuat baik kepada orang lain. Kedua, ciri amal saleh diukur berdasarkan hubungan dengan pelakunya. Misalnya shalat bisa hukumnya wajib, sunat, malah bisa haram tergantung pada pelakunya.

Contohnya seseorang shalat karena ingin dianggap hebat dan ingin dipuji. Nilai orang itu bisa jatuh dari amal saleh menjadi amal yang jelek.

Dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa apabila seseorang meminjam dengan niat untuk tidak mengem-balikannya, maka Allah menilainya sebagai pencuri. Bila seseorang ketika mengucapkan ijab kabul dan dalam hatinya berniat untuk tidak membayar mas kawinnya, maka Allah menilainya sebagai pezina. Jadi perilakunya sama, tetapi karena berhubungan dengan pelakunya, maka nilainya bisa berubah.

Muthahhari mengatakan bahwa apabila seseorang menagih utang dan orang yang berutang itu mau shalat dan mengatakan:

“Nanti utang saya bayar setelah saya shalat”, maka Muthahhari menyatakan bahwa shalatnya bukan amal saleh. Mengapa?

Karena orang itu ingin segera utangnya dibayar, sementara waktu shalatnya masih ada. Maka dalam hal itu, dahulukanlah membayar utang daripada melakukan shalat.

Contoh lain misalnya suatu waktu kita akan pergi shalat Jum’at, lalu kita melihat orang yang tertabrak. Kalau kita tidak menolong dan malah terus pergi shalat, maka shalat Jum’at pada saat itu bukan amal saleh. Dalam hal ini kita harus menolong orang yang tertabrak itu dengan mengantarkannya ke rumah sakit. Karena jika kita tidak sempat shalat Jum’at, shalat Jum’at itu bisa kita ganti dengan shalat Dzuhur.

Di sini Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kemasyarakatan daripada nilai-nilai individual. Lalu ada orang bertanya, “Bukan-kah hak Allah itu yang harus didahulukan daripada hak terhadap sesama?”


Muthahhari menyatakan bahwa orang-orang yang bertanya semacam itu adalah orang-orang yang berpikiran sempit. Dia mengira bahwa hak Allah itu hanya shalat saja, padahal hak Allah juga adalah untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan di dalam waktu yang segera. Jadi amal saleh itu bukan hanya harus sesuai dengan syari’at, tapi juga harus layak dengan pelakunya.

Muthahhari memberi contoh lebih jauh. Misalnya, ada tiga orang yang setelah dicek secara psikologis, yang satu punya bakat sastra, yang kedua berbakat teknik dan yang ketiga berbakat musik. Misalnya orang yang berbakat sastra dia tidak mau masuk jurusan sastra –karena sulit cari kerja- lalu dia memilih teknik, maka memilih teknik bagi orang itu bukan amal saleh; karena tidak sesuai dengan predisposisinya (memaksakan diri untuk sesuatu yang tidak sesuai dengan dirinya).

Sekarang ini dikembangkan sebuah alat ukur. Banyak ditemukan bahwa orang-orang cerdas yang ber-IQ tinggi, hidupnya gagal. Di Amerika hal itu sering terjadi. Para psikolog heran, mestinya orang-orang yang cerdas itu dalam hidupnya berhasil, tetapi ternyata banyak yang gagal.

Persentase orang yang bunuh diri bahkan banyak dilakukan oleh orang-orang yang ber-IQ tinggi. Persentase pengidap sakit jiwa juga didominasi oleh orang-orang yang kecerdasannya tinggi. Setelah mereka selidiki, ternyata bahwa kita salah mengukur kecerdasan itu.

Kita harus mengukur bukan hanya IQ, tetapi juga harus mengembangkan emotional intelegence. Intelegensi emosional ialah kemampuan mengendalikan dirinya atau kemampuan mengendalikan emosinya. Ternyata yang lebih mendorong orang sukses dalam hidup bukan IQ, tetapi emotional intelegence.

Puasa itu bukan melatih IQ, boleh jadi IQ kita ketika berpuasa malah menurun. Tetapi intelegensi emosional kita yang mungkin meningkat kalau kita berpuasa dengan benar. Iman dan amal saleh adalah dua hal yang mengembangkan sifat insaniyah manusia secara individual. Sedangkan tawã shaubil haq wa tawã shaubish shabr (Al-’Ashr 3), adalah dua perilaku yang mengembangkan manusia secara sosial.

Nilai suatu masyarakat juga diukur dari iman dan amal saleh. Masyarakat yang rendah adalah masyarakat yang tidak beriman dan tidak beramal saleh atau masyarakat barbar, masyarakat biadab.

Menurut surat Al-’Ashr ini, kita punya kewajiban bukan hanya mengembangkan sifat insaniyah kita, tetapi juga kewajiban untuk mengembangkan masyarakat insaniyah atau masyarakat yang memiliki sifat kemanusiaan.

Al-Qur’an menyebutkan ada dua cara untuk melatih itu semua, yaitu 1. "tawãshaubil haq." dan 2. "tawã shaubish shabr."

Al-Qur’an tidak mengguna-kan kata tanãshahû (saling memberi nasihat), tetapi Al-Qur’an menggunakan kata “saling memberi wasiat”. Mengapa?

Karena wasiat itu lebih dari sekedar nasihat. Nasihat itu boleh dilaksanakan boleh tidak -mungkin juga boleh didengar atau tidak- tapi kalau wasiat harus didengar dan dilaksanakan.

Pada kata "tawã shau"? Kita bukan hanya subyek, tetapi sekaligus objek. Kita bukan saja yang menerima wasiat, tetap juga yang diberi wasiat. Apa yang harus diwasiat-kan? Al-Haq dan Ash-Shabr.

Sebagaimana iman yang tidak bisa dipisahkan dengan amal saleh, maka Al-Haq tidak bisa dipisahkan dengan Ash-Shabr. Jadi orang tidak dikatakan beriman kalau tidak beramal saleh dan tidak dikatakan membela kebenaran kalau tidak tabah dalam membela kebenaran itu.

Kesimpulannya,
dari surat yang pendek ini Allah mengajarkan kepada kita bahwa kita berada pada tingkat yang rendah atau dalam kerugian apabila kita tidak mengembangkan diri kita dengan iman dan amal saleh. Masyarakat kita juga menjadi masyarakat yang rendah bila kita tidak menegakkan Al-Haq dan Ash-Shabr di tengah-tengah masyarakat kita. (*)

Wallahu A'lam

Sumber :

1. Dari artikel 'Tafsir Surat Al ‘Ashr: Membebaskan Diri Dari Kerugian — Muslim.Or.Id'

2. http://muslim.or.id/al-quran/tafsir-surat-al-ashr-membebaskan-diri-dari-kerugian.html

3. http://kajianislam.wordpress.com/2007/12/04/tafsir-surat-al-%E2%80%99ashr/

4. TAFSIR SURAT AL-’ASHR Menurut MURTADHA MUTHAHHARI Dalam DURUS FIL QUR’ANIL KARIM

Minggu, 09 Desember 2012

Komikus Indonesia, Akhirnya Debut di Jepang!


"Ternyata, negeri ini masih harum!!"

Begitulah. Setelah negeri ini diguncang berita gak sedap hampir setiap detiknya? Mungkin judul di atas akan sedikit membuat napas kita lega. Bahwa ternyata anak bangsa yang mampu mengharumkan nama Indonesia itu...?? Masih ada. Dan jumlahnya sendiri? Alhamdulillah, pun tak sedikit.

Dan diantara yang tak sedikit itu? Terselip nama Vivian, seorang mantan dokter berusia 33 tahun dari Indonesia yang berhasil melakukan debutnya di Jepang sebagai pengarang komik. Dan menurut informasi yang gue dapet dari berbagai sumber, disebutin kalo Dokter Vivian ini merupakan tokoh yang tergolong orang Indonesia pertama yang mampu mempublikasikan komik dalam bahasa Jepang.

Menurut berbagai sumber, Vivian yang fasih dalam 5 bahasa ini, setelah mendapat ijin dokter di Irlandia, ternyata mengundurkan diri dari pekerjaannya, lalu memilih jalan menjadi pengarang komik di Jepang karena dia sangat menyukai komik Jepang seperti Doraemon. Dia belajar di sebuah sekolah komik di Jakarta terlebih dahulu, lalu pindah ke Jepang untuk membenahi teknik komik di bawah bimbingan Kenjirou Hata*. Saat ini dia sudah kembali ke Indonesia lagi dan tetap melakukan kegiatan sebagai pengarang komik di sana.

*Kenjirou Hata adalah seorang pengarang komik terkemuka di Jepang. Salah satu karyanya yang berjudul “Hayate the combat butler” sudah diterbitkan sampai 30 seri sejak tahun 2004 dan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing termasuk bahasa Indonesia. Jumlah oplahnya sudah mencapai 10 juta eksemplar (kemungkinan angka ini dicatat hanya di dalam negeri Jepang).


Karya debut Vivian di Jepang berjudul "Siswa-siswi Bebas Perbatasan". Karya ini dipublikasikan dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Jepang, Indonesia dan Inggris. Terjemahannya dilakukan oleh penulis sendiri yang memiliki kemampuan berbahasa yang luar biasa itu. Berikut garis besar isi cerita komik tersebut:

Hajime Tomono 15 tahun, anak Jepang biasa yang masuk sekolah berasrama internasional. Di sekolah ini terdapat siswa-siswi dari 50 negara lebih. Apakah Hajime dapat menang melawan serangan kebudayaan asing!? Proyek perdana penerbitan bersamaan dalam 3 bahasa: Jepang, Inggris, dan Indonesia! Komedi kebudayaan yang dihantarkan oleh murid kesayangan Kenjirou Hata sensei!!

(dikutip dari: http://club.shogakukan.co.jp/magazine/SH_CSNDY/kokkyounak_003/detail)

Dan begitulah. Ternyata? Diantara buanyaknya berita miring soal negeri ini pun, Tuhan masih menunjukkan kebaikan-Nya dengan menyelipkan keharuman demi keharuman yang coba di perkenalkan anak bangsa ini melalui karya dan sumbangsih mereka. Sumbangsih yang mengatasnamakan sebuah bangsa. Bangsa kita : INDONESIA.

Semoga kita -yang mengaku- sebagai anak (yang mencintai) negeri ini pun kelak akan di dampingi-Nya dalam rangka mengharumkan nama negeri ini suatu ketika.

Semoga :)

Sumber :

1. http://club.shogakukan.co.jp/magazine/SH_CSNDY/kokkyounak_003/detail
2. http://news.searchina.ne.jp/disp.cgi?y=2011&d=1201&f=national_1201_084.shtml (foto Vivian dikutip dari artikel ini)
3. http://togetter.com/li/210434
4. http://www.facebook.com/people/Vivian-DrVee/100002393698088
5. http://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%83%8F%E3%83%A4%E3%83%86%E3%81%AE%E3%81%94%E3%81%A8%E3%81%8F


6. http://jepang-iwanfals.blogspot.jp/2011/12/pengarang-komik-indonesia-akhirnya.html (sumber utama artikel ini)

Artikel ini di tulis ulang dan dimodifikasi oleh :



Fuad Suyatman, Ch. M.

Hypnoblogger, Hypnographolog and Hypnolove Master in


1. King Of Mind
(http://seratdakwah.blogspot.com/2012/04/king-of-mind.html)

2. Ztrongmind
(http://www.ztrongmind.net)
and

3. Relax's Mind

(http://www.facebook.com/groups/288023281266070/http://www.facebook.com/groups/288023281266070/)

Surakarta

Sabtu, 08 Desember 2012

LOVE MOTIVATION


Artikel ini di tulis oleh :

Fuad Suyatman, Ch. M.

Hypnoblogger, Hypnographolog and Hypnolove Master in

1. King Of Mind
(http://seratdakwah.blogspot.com/2012/04/king-of-mind.html)

2. Ztrongmind
(http://www.ztrongmind.net)
and

3. Relax's Mind

(http://www.facebook.com/groups/288023281266070/)
Surakarta


(Ketika Bangsa Ini Menjadi Bangsa Yang Kehilangan..CINTA!!)

Ketika semalem gue ngeliat lagi Youtube yang muterin wawancara crew 8-11 Show Metro TV dengan Sang Motivator Cinta, Mr. Ronald Frank? Gue akhirnya jadi sedikit paham kenapa krisis multi dimensi masih aja akrab banget sama yang namanya..INDONESIA.

Yup, bangsa yang dulu terkenal dengan keramahtamahan mereka? Seketika dikenal dunia sebagai bangsa yang seolah kehilangan "cinta". Stigma negatif itu makin menjadi aja ketika tiga kasus heboh mencuat hampir bersamaan.

Di mulai dengan Kasus kematian Diego Mendieta... Pernikahan Kilat Bupati Garut... Sampai ke Penetapan Menpora (yang sekarang non aktif) : Andi Mallarangeng sebagai tersangka kasus Korupsi.


Emang sih kalo di liatin satu-satu? Ketiga kasus itu seperti ga ada hubungannya. Tapi ketika kita tarik ke sebuah titik bernama "LOVE MOTIVATION" alias "Motivasi Cinta" ketiganya seketika menemukan sebuah titik kesamaan yang sangat jelas.

Gue sendiri sempet mikir bahwa bangsa ini mulai kehilangan motivasi cinta sejatinya. Sampe segitunya?

Ya, mungkin!!Kalo kita ngeliat fenomena yang beberapa waktu belakangan menghampiri hampir semua sudut kehidupan negerinya Engkong Pitung ini? Rasanya emang negeri ini perlahan udah seperti keilangan warisan teragung leluhur bangsa. Sebuah warisan agung yang bahkan kita sendiri mungkin lupa tentang itu. #LOVEMOTIVATION


HILANGNYA REAL LOVE MOTIVATION DAN MENGGEJALANYA WABAH HEDONISME DI KEHIDUPAN ANAK BANGSA



Seandainya dulu Soekarno lebih memilih wanita-wanitanya daripada kecintaan pada negeri ini?

Seandainya dulu Pangeran Diponegoro, Pangeran Antasari, Sisingamangaraja sampai Bung Tomo memilih untuk bekerjasama dengan penjajah demi melanggengkan kecintaan mereka pada kekuasaan yang memang sudah diberikan Tuhan kepada mereka?

Seandainya dulu para pencetus proklamasi negeri ini "berpikir picik" demi langgengnya kekuasaan dan bayangan keuntungan materi nan luarbiasa yang pastinya bisa mereka genggam erat?



Mungkin negeri bernama "INDONESIA" ini tak akan pernah ada. Tapi apa? Dengan berbekal "LOVE MOTIVATION" yang tulus, kuat, dan suci? Mereka hempaskan egoisme masing-masing demi sebuah tujuan panjang bernama "KEJAYAAN INDONESIA DI MASA DEPAN", sebuah tujuan yang secara sadar/tidak telah terkhianati oleh anak bangsa mereka sendiri.

Hmm.. bicara tentang LOVE MOTIVATION saat ini rasanya aneh banget emang. Apalagi buat kita yang udah teracuni virus "Kepoisme"..."Alayisme" yang semua berujung pada satu paham yang memang terkenal bahayanya sejak dulu. Ya, Hedonisme.

Hedonisme sendiri menurut seorang blogger yang tulisannya gue jadiin referensi tulisan ini (http://hedonisme-ips3.blogspot.com/2010/10/pengertian-dari-hedonisme.html) adalah : "Pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya."


Masih menurut sumber yang sama, disana dikatakan bahwa di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalanani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Dari golongan penganut paham ini lah muncul Nudisme (gaya hidup bertelanjang). Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan,"Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati."

Hedonisme muncul pada awal sejarah filsafat sekitar tahun 433 SM. Hedonisme ingin menjawab pertanyaan filsafat "apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia?"

Hal ini diawali dengan Sokrates yang menanyakan tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan akhir manusia. Lalu Aristippos dari Kyrene (433-355 SM) menjawab bahwa yang menjadi hal terbaik bagi manusia adalah kesenangan. Aristippos memaparkan bahwa manusia sejak masa kecilnya selalu mencari kesenangan dan bila tidak mencapainya, manusia itu akan mencari sesuatu yang lain lagi. Pandangan tentang 'kesenangan' (hedonisme) ini kemudian dilanjutkan seorang filsuf Yunani lain bernama Epikuros (341-270 SM).[4] Menurutnya, tindakan manusia yang mencari kesenangan adalah kodrat alamiah. [4] Meskipun demikian, hedonisme Epikurean lebih luas karena tidak hanya mencakup kesenangan badani saja --seperti Kaum Aristippos--, melainkan kesenangan rohani juga, seperti terbebasnya jiwa dari keresahan.

Dan hedonisme itu pulalah yang juga udah ngerubah pemaknaan "Love Motivation" yang dulu oleh para pendiri bangsa dikenal, digenggam dan diperjuangkan layaknya harta dan bekal terpenting perjuangan mereka? Menjadi semacam senjata pembunuh masa depan anak cucu mereka. Dari "Love Motivation" yang dikala pertama kali leluhur bangsa ini mengenalnya sebagai sebuah motivasi cinta dengan ruang lingkup yang berkisar antara :"Aku -->Cinta-->Kamu-->Karna Tuhan!!" menjadi sebuah slogan bernada ajakan : "Ketika kita sudah ada nafsu ingin memiliki?" --> "Mari kita tebus nafsu itu dengen memasrahkan kehormatan kita tanpa perlawanan."

Dan itulah virus mematikan yang kini sedang menjangkiti negeri ini. Sebuah virus yang pada kenyataannya memang "hanya" terlihat sebagai sosok ramah tak berbahaya? Tetapi ketika virus itu sudah menjangkiti semua anak bangsa? Fenomena mengerikan seperti mewabahnya penyakit AIDS sampai penyakit moral seperti "Korupsi berjamaah" menjadi sebuah fenomena yang buat gue MENJADI SESUATU YANG SANGAT BERALASAN.

Ya, ketika Love Motivation murni sudah terlupakan? Maka penyakit yang awalnya nampak biasa? Bisa menjelma menjadi monster mematikan negeri ini.


Tanpa Love Motivation (dalam arti sesungguhnya)?

1. Motivasi cinta (Love Motivation) pun berubah total pemaknaannya. Dari yang lingkupnya : Aku --> Cinta --> Kamu --> Karena Tuhan, menjadi "Ketika kita sudah ada nafsu ingin memiliki?" --> "Mari kita tebus nafsu itu dengen memasrahkan kehormatan kita tanpa perlawanan."


2. Wabah penyakit sosial yang awalnya hanya dipandang sebagai penyakit sosial yang biasa berubah menjadi penyakit sosial super mengerikan. Dari yang awalnya hanya berlabel "Kepoisme" dan "Alayisme" berubah menjadi "Hedonisme" dan "Jama'ah KKN-isme (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)".

3. Pribadi bangsa yang dulu terkenal karena kesopanan dan kesantunannya? Kini menjelma menjadi bangsa dengan dekadensi moral stadium lanjut (yang tentunya akrab dengan penyakit sosial nan mematikan).

Solusinya?

Sederhana saja. Cukup dengan kembali menghayati, mempelajari dan mempraktekkan hakikat "LOVE MOTIVATION" dalam arti sesungguhnya. Yakni sebuah motivasi cinta yang dulu begitu dipegang teguh para leluhur bangsa. Sebuah motivasi cinta yang ruang lingkupnya sederhana dimana: "Aku --> Mencintai --> Kamu (kekasih...keluarga...hingga negara) --> Karena Tuhanku.

Bisakah kita demikian?

Bisa..!! Pasti bisa!!


Sumber :

1.http://hedonisme-ips3.blogspot.com/2010/10/pengertian-dari-hedonisme.html
2. Dr. K. Bertens.2000, Etika. Jakarta: Gramedia. Hlm. 235-238.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme
4. https://twitter.com/fuadsuyatman

5. https://www.youtube.com/watch?gl=ID&hl=id&v=463Y-mrJt5M

Selasa, 04 Desember 2012

Makna Di Balik Lagu ” SEPARUH AKU “- NOAH Band Dimata Abu Marlo

Mengenal Sosok Abu Marlo


Dari beberapa sumber yang gue jadiin rujukan perihal sosok Rockstar Magician yang satu ini, semuanya hampir mengetengahkan profil yang sama bahwa seorang Abu Marlo punya latar kehidupan yang unik.

Sosok Magician yang satu ini memang punya segudang prestasi dalam dunia musik sebelum do'i terjun ke dunia magician. Ini di buktikan mulai dari SMA, Abu tergabung dalam Band SMU paling favorit di Bandung yaitu Band SMA 5.

Kemampuan bermusiknya pun semakin do'i kembangin selepas dari SMA dimana Kang Abu Marlo kemudian membentuk Guitar and Violin Duo bersama Nia Violin. untuk performance panggung, penggemar fanatik Joe Satriani ini sudah melanglangbuana menjajal cafe- cafe sebagai home band maupun guest band di panggung - panggung besar bandung seperti BAZAAR SMA 5, Festival Kabaret Gaul, hingga terlibat beberapa pengerjaan album rekaman.

Musik pulalah yang membantu Abu untuk berlatih ke dunia magician. Kepiawaian dan kelincahan jari - jari abu di atas dawai gitar membantunya dalam melatih kecepatan Abu saat harus memainkan trik - trik sulap.

Tentang Gaya Kang Abu Marlo Dalam Bertausiyah


Kalo bicara tentang gaya bertausiyah ala penggagas "Gerakan MENABUNG (MEmbagikan NAsi BUNGkus)#1 Untuk Bandung ini"? Gue jadi keinget sebuah artikel Berjudul "Abu Marlo Di PT Dahana (Tasikmalaya)." yang artikel thu gue akuin gue kopas total (lantaran isinya pengalaman mbak blogger) yang di tuangin dengan bahasa super seru : http://anggiaprilian.blogspot.com/2012/03/abu-marlo-di-pt-dahana-tasikmalaya.html :

Abu Marlo di PT Dahana (Tasikmalaya)


Pada hari Kamis tanggal 15 Maret 2012 , tepatnya pukul 13.00 di PT Dahana tempat aku prakerin di adakan pengajian bulanan, seperti biasa di pengajian bulanan ini pasti akan ada ustad yang hadir untuk ceramah..

Pada saat itu terdengar kabar kalau Ustad yang akan hadir adalah Abu Marlo, jujur aja aku gak tau Abu Marlo tu yang mana, katanya terkenal dan memahami Al – Qur’an. Di pikiran aku yang nama nya Pak Abu tu yaaaa seperti ustad – ustad kebanyakan,, sudah bapak-bapak, jenggotan, kolot,berpakaian ala kiyai, penyampaian dakwah yang biasa saja.. hmmm

Pas aku masuk gedung Edi untuk mengikuti pengajian , aku bingung, mana Abu Marlo nya ini, apa jangang-jangan gak jadi.. Gak lama ada seorang laki-laki yang maju kedepan membawa mic, laki-laki itu masih muda, perkiraan aku sih umurnya masih 25an gitu, putih, keren, modis,cakep dan rambut nya itu looo ..hihihi, di pikiran aku sih,gak mungkin dia yang namanya Abu Marlo.. Kirain aku, dia cuma pembawa acara doang.


Setelah dia berdiri di depan mengenalkan nama dan profesinya , sumpah aku kaget banget dan ternyata emang dia yang namanya Abu Marlo, dan yang bikin lebih kagetnya lagi ternyata dia juga seorang pesulap, HAAAHH !!! sueer tak kewer kewer deh aku kaget banget, kata temen-temen aku yang sama-sama PKL di Dahana katanya emang Abu Marlo tu pesulab yang ada di acara The Master di RCTI, aku tambah melongo tuh, gini nih kalo misalnya gak pernah nonton TV, katro n tinggalan berita,wkekekekek :D

Acara terus berlangsung, peserta pengajian yang biasanya pada ngantuk kok jadi semangat 45 gini yah ,hihihi. Karena cara penyampaian Abu Marlo yang beda dengan ustad lainnya membuat kita semangat menyimak, acaranya pun jadi gak monoton. Aku baru pertama kali ni liat acara pengajian sesemangat ini,hihihi. Semua yang dia sampaikan juga ada bukti tertulisnya di dalam Al – Qur’an.

Cara penyampaiannya tu dia bertanya dulu kepada kita, lalu dia meminta kita untuk membuka ayat yang bersangkutan lalu dia menjelaskan kata demi kata yang ada di dalam ayat itu, bahasanya juga mudah di mengerti, bisa di bilang Abu Marlo ini Ustad gaul, wkwkwk, tapi Abu Marlo gak mau di panggil ustad katanya mana ada ustad pakaian dan rambutnya begini,wkwkwk.

Orangnya ramah banget, gaul, gak monoton, dan yang paling menakjubkan Abu Marlo hapal seluruh isi Al – Qur’an, Wooooowwwww. Semua pertanyaan Abu Marlo jawab dengan mudah dan bisa sangat di mengerti, disertakan juga ayat-ayat yang berhubungan jadi kita gak ragu dengan kata-kata yang ia ucapkan karena ada sumber pastinya…


Makna Di Balik Lagu ” SEPARUH AKU “ Dimata Abu Marlo


Oke, setelah sedikit mengenal keunikan sosok seorang Abu Marlo? Gue sengaja pengen ngajak pembaca sekalian buat ikut menyimak pemikiran Kang Abu Marlo, terutama pemikiran yang ga terduga do'i tentang makna tersembunyi di balik salah satu lagu yang sekarang lagi Booming abis di bumi Indonesia. Sebuah lagu yang dibawain oleh NOAH Band berjudul : "Separuh Aku."

Yup, apresisasi luar biasa emang rasanya selalu aja lekat sama ciptaan dan karya Band Asal Bandung yang dulu bernama Peterpan ini.

NOAH. Setelah vakum selama hampir tiga tahun lamanya, kemunculan band yang sempat hilang karena skandal yang melibatkan sang vokalis ternyata masih mampu menghadirkan histeria yang luarbiasa di kalangan penikmat musik Indonesia.

Seolah menandakan betapa mereka masih belum habis, kemunculan Sosok Ariel, Uki, Lukman, dan Reza dengan dua personel baru : David dan Iksan memang begitu luar biasa.

Tapi tulisan ini sendiri gue modifikasi bukan lantaran gue pengen ngetengahin sepak terjang Band asal Bandung ini, melainkan lebih pada pemaknaan lagu yang luarbiasa keren dari salah satu single mereka (-NOAH Band-) berjudul "Separuh Aku" yang di tangkap dengan begitu jeli oleh seorang Abu Marlo, Runner Up The Master Season 2 yang juga penulis Buku "Hukum Langit" yang sebentar lagi bakal meramaikan dunia perbukuan Indonesia.

Dalam kacamata seorang Abu Marlo, lagu yang merupakan hasil karya NOAH Band ini terbilang luarbiasa. Bukan saja dilihat dari sisi a fenomena betapa penjualan RBT (Ring Back Tone) yang meledak hanya dengan membutuhkan waktu yang singkatnya saja, tetapi juga dilatari karena adanya makna yang luarbiasa dalam dibalik lirik lagu "Separuh Aku" ini.

Yuph...Disadari atau tidak memiliki makna yang sangat dahsyat, terdapat hidden message yang sangat mendalam. Mari kita simak lirik lagu ini :



Dan terjadi lagi kisah lama yang terulang kembali
Kau terluka lagi dari cinta rumit yang kau jalani
Aku ingin kau merasa kamu mengerti aku mengerti kamu
Aku ingin kau sadari cintamu bukanlah dia

Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu

Ku ada di sini, pahamilah kau tak pernah sendiri
Karena aku selalu di dekatmu saat engkau terjatuh
Aku ingin kau merasa kamu mengerti aku mengerti kamu
Aku ingin kau pahami cintamu bukanlah dia

Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu

Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku, menyentuh laramu
Semua lukamu telah menjadi milikku
Karena separuh aku dirimu



Then?

Mari kita teliti sesuai dengan #Hukum Langit atau Pedoman MANUSIA :

Qs 45:20

Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.

Ingat, Al Qur’an adalah pedoman MANUSIA :)

Kita mulai…. Bait demi bait…

1. "Dan terjadi lagi kisah lama yang terulang kembali."

Bait ini menceritakan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan merupakan kejadian yang akan terus berulang dari pertama penciptaan manusia sampai akhir zaman.

Qs 21:104

"(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya."

Jelas pada ayat ini pesan Allah bahwa segala apapun yang terjadi adalah peristiwa yang akan selalu berulang-ulang, makanya Soekarno pernah mengatakan “Jangan Pernah Melupakan Sejarah”. Sejarah akan selalu berulang dalam kehidupan manusia dan akan selalu berulang. Sehingga ada yang mengatakan bahwa ” There is nothing new under the sun”, tidak ada sesuatu yang baru dibawah matahari karena semua adalah pengulangan peristiwa dengan perbedaan kondisi dan situasi.

Artinya dibait ini mengingatkan kepada pendengar untuk selalu mengambil pelajaran dari apa yang telah kita lakukan untuk selalu melakukan perbaikan atau continues improvement. Dahsyat bukan ?


Selanjutnya,

2. "Kau terluka lagi dari cinta rumit yang kau jalani."

Apa pesan dari bait ini ? Manusia yang tidak mau memperbaiki kesalahan yang lampau akan medapatkan permasalahan yang sama, karena keinginan Allah tentu :
Qs 93:4

"Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)."


Bahwasannya hari esok harus lebih baik dari hari ini, artinya kita harus selalu mengambil pelajaran dari hal sekecil apapun untuk dijadikan bahan instropeksi diri untuk membuat hari esok lebih baik dari hari ini.

Selanjutnya,


3. Aku ingin kau merasa kamu mengerti Aku mengerti kamu

Pada bait ini jelas sekali bahwa Aku disini adalah Sang Pencipta dimana jika kehidupan seorang manusia ingin lebih baik tentu harus mengerti keinginan Dia. Sehingga apapun yang kita lakukan tentu tidak bertentangan dengan hukum yang sudah Dia tetapkan.

Qs 39:2

"Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya."

Untuk dapat mengerti keinginan Dia maka manusia harus memahami Manual Book yaitu #Hukum Langit / Al Qur’an dengan selalu memurnikan ketaatan kepada Allah. Sehingga pada bait ini memiliki pesan yang luar biasa kepada pendengar untuk selalu mengikuti Manual Book (Al Qur’an) agar dapat mengerti keinginan Allah.


Selanjutnya,

4. Aku ingin kau sadari cintamu bukanlah dia

Bait ini memiliki makna ketauhidan yang mendalam dimana dia disini melambangkan objek selain daripada Allah sehingga pesannya adalah jangan pernah mencintai apapun diluar mencintai Allah.

Qs 9:24

"Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik."

Jelas sekali pada ayat ini Allah memberikan peringatan bahwa tidak ada cinta melainkan hanya kepada Allah karena mencintai apapun diluar Allah adalah semuah kemusyrikan.

Qs 4:116-117

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka."

Maka pada bait ini secara tidak langsung mengingatkan pula kepada Pancasila sila pertama yaitu : "Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak ada yang bisa melebihi kecintaan hanya kepada Yang Esa."

Qs 2:163

"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

Selanjutnya,

5. Dengar laraku, suara hati ini memanggil nama-Mu

Bait ini memberikan pesan bahwa hanya dengan memanggil nama Allah dan mengingat Dia hati ini akan selalu menjadi tentram.

Qs 13:28

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."

Sehingga hanya dengan mengingat Allah dengan cara kita selalu mengingat aturan-aturan-Nya serta menjalankan aturan-Nya tersebut dalam kehidupan sehari-hari maka kehidupan ini akan menjadi tentram.

Qs 20:123-125

Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.


Jelas sekali jika kita menjalankan kehidupan sesuai petunjuk maka tidak akan sesat dan celaka dan sebaliknya jika berpaling dari petunjuk Allah maka akan diberikan penghidupan yang sempit. Sehingga lara akan hilang berubah menjadi kebahagiaan jika kita selalu mengingat Allah dengan selalu mengingat aturan-aturan-Nya dan selalu menjalankan aturan-aturan-Nya maka bahagialah hidup kita.

Selanjutnya,

6. Karena separuh aku dirimu

Ini adalah bait yang menjadi kunci dari lagu ini, karena bait ini memberi pesan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita :

Qs 93:3


"Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu."


Tentu pesan ini sangat mendalam, mengingatkan pendengar untuk selalu menyadari bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita namun terkadang kita yang selalu menjauhi Allah, melangkah bahkan berlari jauh meninggalkan Allah dengan tidak menjalankan apa yang Allah inginkan.

Selanjutnya,

7. Ku ada di sini, pahamilah kau tak pernah sendiri. Karena aku selalu di dekatmu saat engkau terjatuh.

Kedua lirik diatas sangat berkaitan erat dan memberikan pesan bahwasannya kita ini tidak pernah sendiri :

Qs 58:7

"Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu."
Bagaimanapun juga Allah selalu dekat dengan hamba-Nya :

Qs 2:186

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."

Bahkan lebih dekat dari urat leher kita :

Qs 50:16

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."

Jelas sekali pesan itu selalu mengingatkan akan keberadaan Dia yang boleh jadi kita sama sekali tidak memahami hal ini sehingga mengapa ada kata terjatuh di bait itu karena boleh jadi kita saat kita terjatuh itu merupakan sebuah peringatan ketika kita sedang tidak berada di jalan yang lurus, sedang tidak menjalankan apa yang diinginkan oleh Allah. Namun apapun kondisi “terjatuh” yang menimpa kita, sesungguhnya pertolongan Allah adalah dekat :

Qs 2:214

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Pertanyaannya adalah bagaimana supaya Allah pertolongan Allah selalu dekat dengan kita ? Tentu kita harus melakukan hal yang disukai oleh Allah, apa itu ?

Qs 2:195

"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

Tentu saja perbuatan baik ! Sehingga dua bait ini memberikan makna kepada pendengar dan mengajak kita untuk selalu berbuat baik.

Bait-bait selanjutnya adalah pengulangan makna diatas :

8. Aku ingin kau merasa kamu mengerti aku mengerti kamu. Aku ingin kau pahami cintamu bukanlah dia..!!

9. Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu. Karena separuh aku dirimu


10. Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu. Karena separuh aku, menyentuh laramu. Semua lukamu telah menjadi milikku. Karena separuh aku dirimu


Kenapa harus diulang ? Karena memang segala peringatan butuh pengulangan :

Qs 6:105

"Demikianlah Kami mengulang-ulangi ayat-ayat Kami supaya orang-orang yang beriman mendapat petunjuk."

Bukankah memang perintah Allah untuk selalu diulang-ulang ? Karena dengan pengulangan ini supaya manusia sealu ingat atas semua perintah-Nya dan senantiasa selalu melakukan apapun yang Dia inginkan.

Dahsyat bukan ?



Pertanyaannya adalah, maukah kita semua mengambil pelajaran ?

Qs 54:17

"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quraan untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?"

Semoga kita semua senantiasa dijadikan golongang orang-orang yang selalu mau mengambil pelajaran dari hal apapun yang ada dalam kehidupan kita untuk selalu membuat hidup ini lebih baik…

Sukses selalu buat Noah, semoga selalu memberikan pesan yang mengandung hikmah…

Maha benar Allah atas segala firman-Nya.


sumber :

1. http://www.playthebeat.com/blog/news/abu-marlo-the-rockstar-magician/

2. http://anggiaprilian.blogspot.com/2012/03/abu-marlo-di-pt-dahana-tasikmalaya.html

3. https://twitter.com/abumarlo

4. https://twitter.com/abumarlo/status/271539778791550976/photo/1

5. http://abumarlo.tumblr.com/post/36889862980/rahasiaseparuhaku


Artikel ini di tulis ulang dan dimodifikasi oleh :

Fuad Suyatman, Ch. M.

Hypnoblogger, Hypnographolog and Hypnolove Master in


1. King Of Mind
(http://seratdakwah.blogspot.com/2012/04/king-of-mind.html)

2. Ztrongmind
(http://www.ztrongmind.net)
and

3. Relax's Mind

(http://www.facebook.com/groups/288023281266070/http://www.facebook.com/groups/288023281266070/)

Surakarta