Oleh :
Fuad Suyatman, Ch. M.
Hypnoblogger, Hypnographolog and Hypnomotivator in
1. King Of Mind
(http://seratdakwah.blogspot.com/2012/04/king-of-mind.html)
2. Ztrongmind
(http://www.ztrongmind.net)
and
3. Relax's Mind
(http://www.facebook.com/groups/288023281266070/)
Surakarta
Final Euro 2012 selesai sudah. Pesta gol La Furia Roja ke gawang Gli Azzuri makin mentahbiskan dominasi Iker Cassilas dan kawan-kawan sebagai Tim Nasional Penguasa persepakbolaan dunia.
Kisah ini tentu mengingatkan saya kepada kisah klasik tentang perseteruan FC Barcelona -yang merupakan tim favorit saya- dengan Real Madrid -yang merupakan tim favorit adek-adek saya-. Tak ada yang memungkiri rasanya, perseteruan klasik antara Los Galacticos (Real Madrid CF) dengan Los Cules (Barcelona) adalah simbol peseteruan tersengit -bahkan paling bersejarah- dalam kancah persepakbolaan dunia.
Dan kenyataan itu sendiri makin kuat ketika saya kemudian iseng-iseng searching tentang sejarah yang melatarbelakangi perseteruan bersejarah itu. Dalkam penjelasan yang saya dapet di blog seorang sahabat : http://yugo21.blogspot.com/2012/02/tahukah-kamu-inilah-10-fakta-menarik.html - disana disebutkan paling tidak memang ada 10 Fakta menarik berkenaan dengan El Classico ini.
Sekilas Soal El Classico
Setelah ngubek-ubek dan edit sana sini segala sumber yang ngomongin el Classico? Saya pun kemudian langsung tertarik sama tulisan yang sebenernya udah saya tulis ketika dulu blog ini sempet ngebahas tentang El Classico.
Lha dalam tulisan saya dulu itu kemudian saya inget, saya pernah nulis begini soal El Classico :
"Menurut tulisan mas blogger yang beralamat di --> http://orongorong.blogspot.com/2011/04/sejarah-el-clasico.html , disana di sebut bahwa:
"El Clasico yang dalam bahasa disebut Inggris The Classic dan dalam bahasa Indonesia berarti klasik merupakan derby yang mempertemukan dua klub raksasa Spanyol yaitu Real Madrid dan FC Barcelona."
Bicara soal awal sejarah El Classico?
Menurut situs wikipedia El Clasico edisi pertama terjadi pada 17 Februari 1929 dimana tim tamu Real Madrid unggul tipis 1-2. Namun pada beberapa sumber yang lain disebutkan bahwa El Clasico pertama kali berlangsung pada sebuah turnamen mini yang diselenggarakan untuk memperingati penobatan Raja Alfonso XII pada tahun 1902. Dimana pada saat itu cerita - cerita politik yang berpengaruh sangat kuat.
Cerita politik ini diteruskan oleh seorang Pemimpin Spanyol Francisco Franco pada tahun 1934. Franaco adalah diktator fasis yang merebut kekuasaan di Spanyol setelah kaum nasionalis dengan bantuan Fasis Italia mengalahkan kaum Republikan dengan bantuan komunis Uni Sovyet dalam sebuah perang saudara di Spanyol.Pada masa kepemimpinannya franco begitu menyiksa warga catalan karena warga catalan belum dengan tulus menjadi bagian dari Negara Spanyol.
Barcelona yang notabenya ibukota provinsi Catalonia menjadi tempat berkumpul bagi orang - orang Catalan dimana pada saat itu Franco melarang penggunaan bahasa Catalan. Hal ini membuat Franco geram.Dilapangan sendiri terlihat jelas bahwa Franco lebih mendukung Madrid yang merupakan pusat peradaban dari Spanyol.
Cerita pun makin seru ketika kemudian saya menemukan lagi 10 Fakta unik tetang El Classico ini dari blog sahabat saya pula : http://yugo21.blogspot.com/2012/02/tahukah-kamu-inilah-10-fakta-menarik.html. Disana disebutkan bahwa secara fakta memang tak ada satupun pengamat sepakbola yang lantas tidak sepakat bahwa Real Madrid dan Barcelona adalah dua kutub sepakbola paling sukses dan berpengaruh di ranah Spanyol. Gimana nggak sukses? Tengok saja apa yang telah klub-klub itu peroleh hingga saat ini! Sebagai pusat kekuatan sepakbola Spanyol, Real Madrid telah mengumpulkan 73 piala. Sementara Barcelona menguntit dengan 68 piala, yang kemudian disusul Athletic Bilbao yang mewakili 32 piala.
Dan menyinggung tentang sepuluh keunikan dan fakta menarik seputar El Classico, saya lantas menemukan ada dua hal yang patut jadi perhatian dalam menguak fenomena unik seputar El Classico ini. Apa itu?
1. Real Madrid Vs Barcelona : Rivalitas Ranah Politik.
Yup..!! Bagi pemerhati sejarah perseteruan Barcelona Vs Real Madrid pun semua sudah sangat mafhum betapa Real Madrid dan Barcelona bukan semata merupakan simbol pertarungan gengsi klub semata. Pertarungan itu pun sudah sejak lama menjadi ajang adu superioritas antara Real Madrid yang mewakili bangsa Spanyol dan Barcelona yang mewakili bangsa Catalan. Dan ini menandakan bahwa persaingan keduanya Lebih dari sekedar batas geografi.
Tak hanya itu saja...!! Barcelona dan Real Madrid yang notabenenya merupakan dua kota terbesar di Spanyol sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk membentuk suatu pertanda akan adanya rivalitas antar keduanya.
Ya...merekalah tuan rumah dari dua daerah yang sangat berbeda baik secara kultur dan emosi. Catalunya -Yang merupakan markas besar FC Barcelona- dan Madrid -yang merupakan markas besar klub Real Madrid- tiada lain adalah pencetus dua ‘mahzab’ intelektual yang berbeda, dan tentu saja, berseberangan satu sama lain.
FC Barcelona adalah simbol agung kota Catalan, sementara Real Madrid adalah lambang Castillian. Nah, bicara soal mazhab dan budaya keduanya? Maka kita kemudian akan diajak untuk menemukan sebuah fakta menarik lain seputar Barcelona -yang merupakan simbol kota Catalan- dan Real Madrid -yang merupakan simbol kota Madrid-.
Orang-orang Catalan adalah masyarakat yang bebas, sedangkan Castille lebih seperti Keraton-nya Spanyol dan pusat pemerintahan. Perseteruan memuncak ketika Jenderal Franco, orang Madrid, yang beraliran fasisme, ingin ‘membasmi’ daerah Catalan. Jadi, ketika El Clásico digelar dan dimenangi Barcelona, ini merupakan kemenangan seluruh rakyat Catalunya dalam membebaskan diri dari tirani pusat. Jika yang menang adalah Real Madrid, berarti ini adalah kemenangan pemerintah dalam upaya menegaskan kekuasaannya.
2. "Mes que un club".
Barcelona memiliki slogan "More than a club" (Lebih dari sekadar klub sepak bola). Sikap ini membuat "El Clasico" juga jadi dianggap lebih dari sekedar pertandingan sepak bola. Apalagi, El Barca adalah simbol Catalan yang selalu ingin merdeka. Bahkan awalnya, Catalan punya timnas sepak bola sendiri dan lagu kebangsaan sendiri hingga akhirnya sampai detik ini pun di daerah Catalunya masih sering dijumpai, pendukung Barcelona membentangkan spanduk berbunyi, "Catalonia is not Spain" lantaran memang banyak diantara mereka yang masih tak mau mengakui sebagai bagian dari Spanyol.
Efeknya pun jelas dimana penduduk Catalan yang merupakan pendukung Barcelona hingga kini masih sering menyanyikan lagu kebangsaan Catalan setiap bertemu Madrid. Sesuatu yang oleh suporter Madrid biasanya akan direspons dengan menyanyikan lagu kebangsaan Spanyol, "Que Viva Espana". Tapi? Itulah uniknya..!! Bahwa El Classico ternyata tak sekedar bicara pertandingan, melainkan bicara tentang sebuah sejarah nan panjang.
Dan kini kita fokuskan ke satu bahasan bernama Timnas Spanyol.
Belajar dari apa yang terjadi di Timnas Spanyol tatkala menjadi juara Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan terakhir? Tentu keberhasilan mereka mempertahankan Juara Euro di tahun 2012 ini? Saya kemudian tertarik dengan sebuah tulisan Pak Hamzah Palalloi di --> http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/06/28/sepak-bola-spanyol-dan-pelajaran-emosi-berbangsa/ yang menyatakan beberapa pendapat menarik :
1. Bahwa semenjak kedatangannya di Euro 2012 sebagai penyandang gelar Juara Bertahan, Timnas Spanyol seolah telah menjelma menjadi guru baru semua bangsa di dunia dalam menggapai impian mengangkat harga diri sebuah bangsa dimana La Furia Roja telah menunjukkan betapa kerja keras, kematangan emosional, dan kekompakan tim, ialah kunci utama untuk merebut impian.
2. Bahwa semenjak kedatangannya ke Euro 2012, Tim Nasional Spanyol sudah menunjukkan kualitasnya. Bukan hanya sebagai juara Euro 2012? Melainkan juga sebagai sebuah kesatuan yang layak menjadi rujukan bagi pihak manapun dalam meredam segala pertikaian yang bersumber dari emosi dan kebencian para pendukung dua kubu besar yang tengah berseteru.
Seperti kita ketahui bersama bahwa di internal timnas Spanyol, sebenarnya ada aura-aura pertikaian yang siap meledak kapanpun mengingat keberadaan kubu Madrid dan Barca di dalam tubuh Tim Nasional Spanyol. Siapapun kemudian pasti sepakat bahwa Barcelona dan Real Madrid adalah dua sisi yang selalu hadir dalam seteru-seteru emosional, gengsi dan harga diri orang Spanyol.
Maklum Barca dan Madrid tak hanya berseteru dalam sepak bola, tetapi juga dalam lintas otonomi ke wilayahan di negeri matador itu. Pasalnya, Barcelona (Barca) adalah ibukota Catalan, salah satu daerah tertua di Spanyol yang selalu disebut-
sebut sebagai ‘calon negara baru’ di Spanyol.
Itu tergambar ketika kurang lebih setahun lalu, tepatnya 10 Juli 2010, orang-orang Barca menggelar unjuk rasa dengan membentang spanduk ‘Catalan Bukan Spanyol’ ketika menolak keputusan Mahkamah Agung yang telah membatalkan salah satu poin penting pada undang-undang otonomi Catalan. Bahkan ada seorang pengunjuk rasa menyebut jika aksi ini adalah awal kemerdekaan Catalan (Barcelona).
Dan kini? Spanyol telah juara. Menggilas pertahanan Cattenaccio yang ternyata tak berkutik di hadapan La Furia Roja. 4-0. 4 (Empat) yang berarti sejarah. 4 (empat) yang berarti kemenangan. 4(empat) yang tak lain adalah gol perlambang keberhasilan Timnas Spanyol mengelola aura El Classico yang awalnya selalu di cap negatif menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang akhirnya membawa mereka mempertahankan lagi gelar juara Piala Eropa yang mereka dapatkan tahun 2008 lalu.
Dan memang sudah menjadi hukum alam yang pasti akan terjadi manakala dua kubu yang sangat berseberangan itu lantas bertarung hebat. Entah itu positif vs negatif? Penguasa vs pemberontak? Baik vs buruk atau bahkan antara Real Madrid Vs Barcelona dan apapun itu. Namun jika kemudian kita mampu mengelola dan menjadi pengendali terbijak ditengah pertarungan itu (seperti halnya sosok Vicente Del Bosque di Timnas Spanyol) yang mampu secara arif dan bijak menyatukan anak-anak muda Real Madrid dan Barcelona?
Maka bukan tak mungkin kekuatan yang dahsyat yang awalnya tidak pernah kita sadari keberadaannya justru akan menjadi kekuatan yang senantiasa mengiringi perjalanan kita. Dimana pun dan dalam hal apapun.
Dalam arti bahwa, jika kita mampu mengelola dan menggunakan iklim pertarungan yang ada dan masih terjadi dalam diri kita(yang bahkan selama ini pun kita jarang menyadari jikalau pertarungan itu tengah terjadi dalam diri kita selama bertahun-tahun), maka nafsu untuk berkuasa dan menguasai sesuatu akan berubah positif menjadi semangat untuk selalu pantang menyerah.
Begitu pun nafsu negatif lain? Ketika kita mampu mengelola nafsu negatif secara bijak? Nafsu itu bahkan akan berubah menjadi tenaga 'positif' yang bernama SEMANGAT DAN KEINGINAN UNTUK SUKSES!! Dua hal yang secara ajaib mampu terjadi kala Tim Nasional Matador Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010 dan kembali merebut Piala Eropa 2012 meski kala itu di dalam Timnas Matador masih dipenuhi dendam di masing-masing kubu (Barcelona dan Real Madrid) pasca berakhirnya musim kompetisi 2007-2008, 2009-2010 dan 2011-2012.
So, Viva Espana...!!
Thanks cuz u show me again that -->Impossible is Nothing.
Catatan seorang Hypnolove Indonesia yang juga Fans Berat Tim La Furia Roja -Spanyol- dan Los Cules -Barcelona-
Fuad Suyatman, Ch. M.
Twitter : @fuadsuyatman
Sumber :
1. http://yugo21.blogspot.com/2012/02/tahukah-kamu-inilah-10-fakta-menarik.html#ixzz1zPdfP0KP
2. http://id.berita.yahoo.com/fakta-fakta-laga-el-clasico-084221600.html
3. http://www.tempo.co/read/news/2012/01/18/099378182/Casillas-Anggap-El-Clasico-Mulai-Membosankan
4. http://www.bolanews.org/2011/12/fakta-el-clasico.html
5. http://seratdakwah.blogspot.com/2012/01/el-classico-itu-bukan-cuma-real-madrid.html
6. http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/06/28/sepak-bola-spanyol-dan-pelajaran-emosi-berbangsa/
7. http://orongorong.blogspot.com/2011/04/sejarah-el-clasico.html , disana di sebut bahwa:
0 komentar:
Posting Komentar