Mungkin ga banyak diantara kita yang kenal sama sosok yang satu ini. Sosok yang sejak pertama kali gue kenal beliau, gue udah ngefans abis ama gaya asyik, gokil tapi super jenius yang ia usung dalam kesehariannya.
Yup..Sir Richard Charles Nicholas Branson (lahir di Blackheath, London, 18 Juli 1950) adalah seorang industrialis asal Inggris yang terkenal karena gayanya yang nyentrik abizz.
Dengan rambut gondrong dengan kumis dan jenggot serta cambang tipis menghiasi wajahnya. Ke mana pun dia pergi selalu berpakaian sangat sederhana, tanpa kesan berlebihan. Seperti celana jeans dan kemeja santai. Gayanya pun ga berubah jauh manakala ia mengenakan pakaian resmi. Tetap terlihat sederhana.
Tapi jangan salah...sikap sederhana dan membumi orang Inggris ini bisa berubah menjadi nyentrik seketika. Kok bisa?
Ya... karena bagi segenap koleganya? Dia memang bukan "orang biasa". Ialah Richard Branson. Sosok nyentrik yang berhasil mendirikan 360 perusahaan di bawah bendera kerajaan impiannya : Virgin Group.
Perjalanan Bisnis Richard Branson
Branson sukses mendirikan bisnis pertama kali pada usia 16 tahun, ketika ia mempublikasikan sebuah majalah bernama Student. Ia mendirikan sebuah bisnis audio record mail-order pada tahun 1970. Pada 1972, ia membuka ritel toko kaset, Virgin Records yang kemudian menjadi Virgin Megastores. Merek Virgin yang diciptakan Branson tumbuh dengan pesat pada tahun 1980-an setelah ia mendirikan Virgin Atlantic Airways dan melakukan ekspansi untuk Virgin Records.
Miliarder pengusaha dan penulis buku terlaris ini emang udah jadi ikon di mata banyak pemilik usaha. Dibalik gaya flamboyannya, saran yang kerapkali mengandung banyak inspirasi memang telah banyak membantu dan mengarahkan siapapun selaku banyak pebisnis pemula untuk memberanikan diri melangkah.
Berani melangkah.
Sesuatu yang terkesan sangat sederhana namun begitu sulit diaplikasikan oleh siapapun yang hendak memulai sesuatu. Namun hal itu agaknya tak berlaku buat seorang Richard Branson.
Pria kelahiran 1950 yang pernah mengenyam pendidikan di Stowe School ini memang memulai segala keegilaannya pada saat usianya masih tergolong sangat muda. 16 tahun dimana untuk pertama kalinya ia mulai menerbitkan majalah bertajuk "Student", Sebuah majalah yang ia dirikan untuk menyuarakan anti perang Vietnam.
Petualangannya pun berlanjut kala di usia 17 tahun ia mendirikan Student Advisory Centre, yang merupakan layanan cuma-cuma untuk membantu kalangan muda.
Tahun 1970 mungkin menjadi awal kesuksesannya kala ia berhasil mendirikan Virgin Record pada tahun tersebut. Virgin Record sendiri awalnya ialah sebuah perusahaan sederhana pengecer rekaman. Dari yang semula mengecer rekaman dengan cara Mail Order hingga akhirnya ia mampu membuka sebuah toko rekaman di Oxford Street, London. Dua tahun setelah itu, tepatnya pada tahun 1972? Atas kejeniusan pemikirannya, sebuah studio rekaman di bangun di Oxfordshire, dan di situlah artist Virgin pertama, Mike Oldfield, merekam “Turbular Bells” yang diluncurkan pada tahun 1973.
Album ini terjual sampai lebih dari 5 juta kopi! Sejak saat itu banyak nama populer termasuk Belinda Carlisle, Genesis, Phil Collins, Janet Jackson, dan The Rolling Stones telah membantu menjadikan Virgin Music salah satu di antara enam perusahaan Rekaman terbesar di dunia.
Imbasnya pun tak main-main. Kekayaan Virgin Music Group-Perusahaan Rekaman, Penerbitan Music, dan studio rekaman di jual kepada THORN EMI pada tahun 1992 dalam sebuah transaksi senilai 1 milliar dollar AS.
Virgin Group sekarang berkembang menjadi Mega Store untuk musik internasional, maskapai penerbangan, dan bisnis-bisnis dalam bidang seluler, keuangan, eceran, musik, internet, minuman, kereta api, hotel dan tempat pelancongan, dengan sekitar 200 perusahaan di lebih dari 30 negara.
Untuk salah satu anak usahanya yakni Virgin Atlantic Airways, yang berdiri pada 1984? Sampai saat ini eksistensi perusahaan itu masih sangat diperhitungkan di kalangan pelaku usaha transportasi penerbangan Amerika Serikat, hingga sekarang menjadi nomor dua terbesar untuk penerbangan internasional jarak jauh di kawasan Amerika Serikat dan sekitarnya.
Dan untuk menunjang kinerja mereka, Virgin Group bahkan sudah mengoperasikan sejumlah armada pesawat Boeing 747 dan Airbus A340 mereka untuk melayani rute penerbangan ke berbagai kota seperti New York, Miami, Boston, Los Angeles, Orlando, San Fransisco, Hongkong, Johannessburg, Tokyo, Las Vegas, Delhi, Lagos, Port Harcourt, Shanghai, dan kepulauan Karibia.
Branson memang sudah sejak awal mendesain betapa Maskapai penerbangan ini haruslah menjadi maskapai yang didasarkan pada konsep penawaran layanan kompetitif tetapi bermutu tinggi untuk Upper Class, Premium Economy, dan Economy. Maskapai ini telah memenangkan sejumlah penghargaan penting, termasuk beberapa kali menerima Airline of The Year Award.
Jejak Kegagalan di Awal Kejayaan Branson
Namun siapa sangka seorang Richard Branson yang merupakan orang terkaya ke-261 menurut daftar orang terkaya tahun 2009 versi Majalah Forbes, dengan estimasi kekayaan £2.6 miliar (US$3.9 miliar) ternyata adalah sosok yang sederhana berlabel manusia yang gagal alias "drop out" dalam studinya.
Namun demikian, ia sendiri tak menyesali takdirnya. Bahkan ia sendiri sangat menikmati kegagalan terindahnya itu. Saat berkunjung ke Indonesia tahun lalu dan berceramah di depan sejumlah pengusaha, ia mengungkapkan rahasia dibalik kegagalannya itu.
Katanya, gagal dan berhasil hanyalah sesuatu yang memang seharusnya terjadi. Toh siapapun berhak sukses. Termasuk orang yang awalnya di cap gagal seperti halnya Branson. Namun ia sendiri sadar bahwa dengan tak "dilabeli" sebagai produk sekolahan yang sukses, ia pun bisa meraih hikmah lain.
Ya... betapa dengan tanpa label pendidikan apapun? Branson kemudian mampu membuktikan diri sebagai sosok tangguh yang memegang prinsip "nothing to lose kala melakukan sesuatu. Baginya : Gagal tak apa-apa, sukses tentu luar biasa. Apalagi dengan usia yang masih muda, jika gagal ia masih ada waktu untuk bangkit. Karena menurutnya, kehidupan sebenarnya dimulai saat usia seseorang berusia 24 tahun.
Meski begitu ia tak menyarankan agar setiap anak muda keluar dari sekolahnya untuk memulai bisnis. Bahkan ia menyarankan agar setiap pemuda harus menuntaskan semua misi mereka dengan sebuah kesuksesan. Dan poin utama untuk meraih itu, menurut Richard Branson ialah terletak pada "keberanian mental yang seharusnya tak henti kita asah". Ia sendiri adalah sosok yang merasa bahwa keberanian itu haruslah ia asah dengan membuat keputusan tak biasa : keluar sekolah di usia muda. Tetapi -menurut Richard Branson lagi- seorang pemuda tangguh dan keren luarbiasa ialah mereka yang berani mempertahankan cara uniknya sendiri tanpa terpengaruh dengan apa yang orang lain lakukan. Karena pada hakikatnya setiap orang memang dianugerahkan Tuhan berbagai cara dan jalan yang berbeda untuk meraih segala kesuksesan.
Bisa jadi, akan ada banyak orang yang jauh lebih sukses manakala mereka keukeuh menjaga rutinitas sekolah yang terus jalan. Sembari melakukan itu? Mereka pun bisa mengasah keberanian mereka dalam bertindak agar senantiasa bermekaran dan juga terus bertumbuh.
Terlepas dari hal itu, apa yang dilakukannya memang sudah menunjukkan pada siapapun : bahwa sukses ialah hak siapapun yang memperjuangkan masa depannya.
Artikel ini di tulis ulang dan dimodifikasi oleh :
Fuad Suyatman, Ch. M.
Hypnoblogger, Hypnographolog and Hypnolove Master in
1. King Of Mind
(http://seratdakwah.blogspot.com/2012/04/king-of-mind.html)
2. Ztrongmind
(http://www.ztrongmind.net)
and
3. Relax's Mind
(http://www.facebook.com/groups/288023281266070/http://www.facebook.com/groups/288023281266070/)
4. Raja Training Center (https://www.facebook.com/Rajatrainingcenter)
Surakarta
sumber :
1. http://bayuprasetyo.blog.com/kisah-sukses/kisah-sukses-richard-branson/
2. http://www.telegraph.co.uk/
3. http://www.legalisasiganja.com/richard-branson-sudah-saatnya-mengakhiri-perang-narkotika/
4. http://ekonovianto.com/article/87656/9-strategi-sukses-milyuner--richard-branson--virgin-groups-.html
5. http://m.andriewongso.com/artikel/artikel_anda/5183/When_Risk_Attract_Money/
Sabtu, 23 Juni 2012
Richard Branson, Sosok Gaul Di Balik Kejayaan Virgin Group
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar