Sebuah Racikan Resep Sukses Hasil Penelusuran Mr. Fuad Suyatman, Ch. M.
atau yang lebih dikenal dengan nama Fuad Hasan P. Salman bin Suyatman
The Craziest and The Most Productive Blogger
sekaligus juga
Praktisi Hypnosis solo binaan Ztrongmind
(Sebuah Organisasi Hypnosis yang tengah Booming di Blora dan Kota asal Mobil Esemka,Solo)
Aneka Definisi Seputar Sukses
Menurut alvin_tio dalam artikel blog yang ditulisnya di http://tioalvin.blogspot.com/2011/03/pengertian-sukses.html?
Yang dinamakan sukses itu tiada lain adalah suatu impian atau tujuan yang kita inginkan yang telah tercapai setelah usaha dan kerja keras yang dijalani dalam hidupnya dalam mencapai kesuksesan,dan keinginan tersebut berupa hal yang positif baik untuk diri sendiri dan orang lain,,dan disebut sukses apabila kesuksesan itu bermanfaat bagi orang lain disekitar kita. Dan menurut blogger http://tioalvin.blogspot.com itu? Yang dinamakan kesuksesan itu tidak hanya berupa materi, tapi kesuksesan itu bisa berupa non materi.
Lha menurut apa yang tertulis di http://my.opera.com/Arifgenius/blog/show.dml/3117818 : Sukses itu ialah sesuatu yang memiliki beberapa dimensi, antara lain :
1. Yang dinamakan sukses itu tiada lain adalah sesuatu yang berawal dari mimpi.
2. Sukses itu selalu bermula dari proses belajar.
3. Sukses itu pengembangan diri. Tiada kesuksesan tanpa melalui proses pengembangan potensi diri.
4. Sukses itu adalah proses bukan hasil.
5. Sukses itu sebuah perjalanan bukan tujuan.
6. Sukses adalah penggunaan maksimal segenap potensi, bakat dan kemampuan.
7. Sukses itu cukup sedikit diatas rata - rata. Dan seterusnya. Dan seterusnya.
Sementara Satria Hadi Lubis dalam tulisan yang dimuat di http://fauzialfauzan.wordpress.com/2011/08/07/rahasia-meraih-sukses-tanpa-henti-bagian-1/? Yang dinamakan kesuksesan adalah kondisi dimana Anda berhasil meraih apa yang diidamkan. Sebaliknya, gagal adalah kondisi dimana Anda tidak berhasil meraih apa yang diharapkan. Anda menginginkan kesuksesan dan menghindari kegagalan.
Dan masih dalam blog yang sama dikatakan bahwa dalam memaknai kesuksesan, John C. Maxwell pernah menjelaskan bahwasanya sukses adalah sebuah kondisi dikala kita mengetahui apa tujuan hidup untuk kemudian kita bertumbuh untuk mencapai kemampuan maksimal kita itu; untuk kemudian menabur benih untuk memberikan manfaat kepada lainnya.
Sedang Napoleon Hill mengatakan sukses adalah mereka yang selalu memberi, membentuk dan mengontrol egonya sendiri, tidak menyisakan tempat untuk mengharapkan adanya keberuntungan atas tiap pekerjaan atau kesempatan, atau atas segala perubahan nasib.
Dan begitulah...
Bicara soal sukses? Rasanya memang akan ada sejuta makna dan milyaran definisi yang kelak akan tercetus jika kita mencoba mendefinisikan sebuah kata yang oleh banyak orang seringkali dianggap sebagai 'mystical word' alias kata-kata yang mengandung unsur mistik. Maka saya pun langsung memahami betapa perkataan Bapak Satria Hadi Lubis seputar kesuksesan itu ialah benar adanya.
Menurut Satria Hadi Lubis, apapun makna sukses yang kita ketahui, namun kita lebih mudah mengucapkan kata ‘sukses’ daripada mengalami kesuksesan itu sendiri. Kesuksesan menjadi kata ‘sakral’ yang sulit diraih. Lantas... adakah formula ajaib bin khusus yang mampu menjadikan seseorang mampu meraih kesuksesan?
3 Formula Mencapai Kesuksesan
Maka jika pertanyaan tentang ada tidaknya formula khusus yang membawa manusia pada jalur kesuksesan ini ditanyakan pada Bapak Marketing Indonesia yakni Bapak Tung Dessem Waringin?
Sudah pasti jawaban dari pertanyaan itu adalah...ADA!! Dan memang berkaca dari penjelasan Bapak Tung Dessem Waringin, setidaknya ada beberapa formula khusus yang mampu menghantarkan pribadi-pribadi istimewa seperti kita menuju sebuah jalur bernama kesuksesan.
Menurut prediksi Bapak Tung Dessem Waringin, sebagian besar diantara kita rasanya sudah tak terhitung lagi intensitasnya dalam mengikuti seminar tentang kehidupan, keuangan, dan apa pun. Tetapi entah mengapa banyaknya kesempatan yang kita ambil untuk mengikuti aneka seminar kesuksesan itu tidak menjadikan semua kita berada di jalur kesuksesan melainkan hanya beberapa diantara mereka saja yang sukses.
Menurut Tung Dessem Waringin, kebiasaan seseorang yang dalam setiap pulang seminar tidak pernah mempraktekkan apa yang telah mereka dapat di dalam seminar tersebut merupakan alasan utama dibalik tidak suksesnya mereka merengkuh apa yang dinamakan kesuksesan. Ya... semua itu tiada lain karena banyak diantara kita yang cenderung mempertahankan kebiasaan buruk yang kita punya, alias kebiasaan buruk itu kita biarkan saja bertumbuh dan meracuni diri kita lantaran kebiasaan tersebut tidak pernah di rubah!
Sebenarnya, jika mengacu pada penjelasan Bapak Tung Dessem Waringin, jika kita mau sukses itu syaratnya gak muluk-muluk alias mudah sekali. Karena ketika kita sudah mengikuti seminar, yang pembicaranya sudah berusia 40 tahun, berarti secara tidak langsung kita sudah belajar dari pengalaman dia selama 40 tahun tersebut. Ya atau ya?
Karena itulah, kemudian Bapak Tung Dessem Waringin melalui tulisannya yang beliau share-kan di http://www.tdwclub.com mencoba memberikan solusi beliau guna meracik formula jitu dalam rangka membangun mindset sukses kita.
Menurut Bapak Tung Dessem Waringin, ada 3 formula untuk mencapai kesuksesan, yaitu :
Pertama, Rubah tindakan
Tindakan itu berhubungan erat dengan yang namanya habit atau kebiasaan. Banyak cara merubah kebiasaan yang tidak baik menjadi lebih baik, dan menjadi kebiasaan yang tetap. Salah satunya dengan teknik switch pattern, yaitu teknik ini harus memiliki alasan yang kuat mengapa kita mau mengganti kebiasaan yang lama dengan yang baru.
Maka kemudian tugas utama kita pun semakin jelas, yakni : Menemukan kebiasaan yang mau kita rubah, dan menemukan pula pengganti dari kebiasaan buruk tadi untuk kita jadikan sebagai kebiasaan baru.
Yupz... tentunya kebiasaan baru yang ingin kita lakukan harus semudah dengan kebiasaan lama yang biasa kita lakukan dijaman dulu, terutama jika itu menyangkut pengaplikasian kebiasaan. Prinsipnya sebenernya sangat sederhana...!!! Cukuplah dengan mempermudah langkah kita dalam semua proses perealisasian kebiasaan baru itu. Sehingga bukan tak mungkin langkah kita menuju proses perubahan menjadi jauh lebih mudah dan otak kita pun dapat pula menerima kebiasaan baru tersebut).
Kedua, Berikan reward dan punishment
Reward dan punishment memang menjadi sebuah kunci penting dalam aneka proses menuju kesuksesan. Yuph...ketika kita berhasil mencapai target dalam rencana gol jangka panjang kita, maka memberikan reward pada diri sendiri adalah hal yang cukup bahkan sangat bijak dalam rangka meningkatkan hasrat kesuksesan diri kita. Misalnya saja ketika kita mempunyai gol jangka panjang yakni mempunyai passive income yang bisa membiayai semua biaya hidup kita?
Disaat goal kita terwujud yakni ketika kita sudah benar-benar mempunyai passive income (walaupun belum bisa membiayai semua biaya hidup kita sepenuhnya)? Maka keputusan dan tindakan kita memberikan reward kepada diri sendiri, entah belikan sepatu baru, laptop baru, dll (yang masih masuk akal) merupakan sebuah langkah maju nan bijak yang mampu meningkatkan gairah kesuksesan kita. Dan itu..PASTI SIFATNYA!
Namun sebaliknya ketika kita gagal mencapai target tersebut, maka kesungguhan kita dalam menjaga konsistensi aturan ya ng kita buat dalam rangka membentuk 'the succesfull way' pun teruji disini.
Yap... dengan memberikan punishment pula sesungguhnya tanpa kita sadari, kita tengah menjaga agar spirit dan semangat kesuksesan kita agar terjaga sepenuhnya. Misalnya dengan kasus yang sama, dalam waktu 3 bulan setelah kita membuat rencana gol ee..lha kok kita belum mempunyai sedikit passive income pun, maka langkah kita dengan memberikan hukuman (self punishment), adalah sebuah langkah yang juga tak kalah bijak.
Tapi kemudian yang jadi masalah adalah : apa aja yang bisa kita jadikan self punishment sementara gambaran tentang self punishment aja rasanya aneh.
Aneh? Ga juga!! Kita bisa kok ngasih self punishment sederhana kala kita tak bisa mencapai target-target kita. Yeah, entah itu dengan cara pergi kekantor harus naik sepeda, jalan kaki atau bahkan menjauhi makanan yang kita sukai. Dan rasanya sejauh punishment itu masih masuk akal? Kenapa nggak? Lagian hukuman yang kalo kita setting secara serius dan full kebaikan? Maka hasilnya pun akan bagus untuk kesehatan, karena naik sepeda kekantor sama saja dengan olahraga. Begitu juga ketika kita menstop sementara makan makanan yang kita suka (seperti sambel, cokelat, atau makanan tak sehat lain)? itu pun bagus buat kesehatan kita. Ya gak?
Terakhir?
Lakukanlah Monitoring. Yuph... lakukan monitoring dengan test dan ukur kepada diri sendiri, misalnya kita belum mencapai target A, maka tugas kita adalah memunculkan pertanyaan membangun dan menjawab itu dengan penuh kejujuran. Misal pertanyannya :
“Supaya bisa? Apa yang harus saya lakukan? Apa yang harus saya rubah dan test? Lalu ukurnya dengan apa?”. Dengan begitu otak kita akan berpikir akhirnya timbul yang namanya “kristalisasi”. Dimana pemikiran kita akan berpadu indah dengan pengalaman dan pengetahuan kita.
Dan jika kita bicara jujur, sebagai makhluk yang memiliki tingkat ego tinggi? Otak manusia hanya “mencari nikmat, menghindari sengsara” ya atau ya? Untuk itu adalah tugas kita untuk terus memancing kondisi tertentu dimana mau tak mau otak kita akan berpikir hal-hal seperti ini :
1. “supaya nikmat, apa yang harus lakukan sekarang”, atau
2. “supaya tidak sengsara, apa yang harus saya rubah”.
Dengan berpikir yang demikian, maka bukan tidak mungkin (bahkan sangat mungkin) akan menjadikan hidup kita akan jauh lebih dahsyat kini dan sepanjang masa.
Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat bagi kita,
sumber :
1. email berkala Tung Dessem ke seratdakwah@gmail.com
2. https://mail.google.com/mail/?shva=1#inbox/137124ecdc47e551
3. http://www.tdwclub.com/f76/3-formula-mencapai-kesuksesan-532/
4. http://fauzialfauzan.wordpress.com/2011/08/07/rahasia-meraih-sukses-tanpa-henti-bagian-1/
5. http://tioalvin.blogspot.com/2011/03/pengertian-sukses.html
0 komentar:
Posting Komentar