Ditulis kembali oleh :
Fuad Suyatman (Fuad Hasan P. Salman bin Suyatman)
The Craziest and The Most Productive Blogger sekaligus juga
Praktisi Hypnosis solo binaan Ztrongmind -Sebuah Organisasi Hypnosis yang tengah Booming di Blora dan Kota asal Mobil Esemka,Solo
Untuk....
Para Sahabat Seratdakwah
Apa kabarnya hari ini? :-)
Pasti baek deh ye?
Berikut ini gue sampein imel dari guru Online gue, Bu Anne Ahira yang gue rasa bermanfaat banget, Sob!! Ga cuman buat gue? Tapi juga kita semua. Soal apa gerangan?
Yup... Soal kebahagiaan!! Sebenarnya Dimana Sih Letak kebahagiaan itu?
"Tempat untuk berbahagia itu ada di sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan membuat orang lain berbahagia"
-- Robert G. Ingersoll
So, Sobat-sobat seratdakwah yang luarbiasa hebat, setelah membaca ungkapan diatas, pernahkah berfikir betapa kita ini... apakah sudah menjadi sosok yang saat ini bisa merasa bahagia?
Terus..di mana sesungguhnya letak kebahagiaan sahabat seratdakwah sesungguhnya?
Apakah pada moleknya tubuh?
Jelitanya rupa?
atau ...Tumpukan harta?
atau barangkali... punya mobil mewah & tingginya jabatan?
Jika itu semua sudah sahabat sekalian dapatkan, apakah para sahabat blog seratdakwah sekalian ini sudah bisa memastikan bahwa kalian *akan* benar-benar bahagia?
So...
Karenanya hari ini ijinkan saya buat mengajak sahabat blog seratdakwah sekalian untuk melihat betapa limpahan harta tidak selalu bisa mengantarkan seseorang pada kebahagiaan.
Dan ini kisah nyata. Ceritanya begini...
Bahwa ternyata dalam sejarah, -paling tidak-saya menemukan betapa ada delapan orang miliuner yang ternyata memiliki nasib kurang menyenangkan di akhir hidupnya.
Tahun 1923, ada sebuah event dimana para miliuner berkumpul di Hotel Edge Water Beach di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu, mereka adalah kumpulan orang-orang yang sangat sukses di zamannya. Namun, apa yang terjadi 25 tahun sesudahnya?
Sederet fakta tragis pun terjadi seiring berakhirnya perjalanan nasib dan kehidupan mereka
Yang pertama ialah Charles Schwab, seorang CEO Bethlehem Steel, perusahaan besi baja ternama waktu itu. Menjelang akhir hidupnya? Ternyata ia adalah sosok yang mengalami kebangkrutan total, hingga harus berhutang untuk membiayai 5 tahun hidupnya sebelum meninggal.
Sosok kedua adalah Richard Whitney, President New York Stock Exchange. Pria ini bahkan harus menghabiskan sisa hidupnya dipenjara Sing Sing lantaran kasus berat yang dilakukannya.
Tak ketinggalan ialah sosok -sosok ternama pada zamannya lantaran kekayaan yang mereka punyai. Jesse Livermore. seorang raja saham "The Great Bear" di Wall Street) saat itu. Ivar Krueger (CEO perusahaan hak cipta), Leon Fraser (Chairman of Bank of International Settlement), ketiganya memilih mati bunuh diri lantaran tekanan hidup yang menimpa mereka secara luarbiasa.
Howard Hupson? Hampir sama!! CEO perusahaan gas terbesar di Amerika Utara ini sampai-sampai harus menderita sakit jiwa dan meninggal di rumah sakit jiwa itu lantaran tekanan yang menimpanya akibat kekayaan yang ia miliki yang ternyata melahirkan masalah lain dalam kehidupannya.
Arthur Cutton? 11-12!! Pemilik pabrik tepung terbesar di dunia, bahkan terusir dari negerinya dan meninggal di negeri orang lain.
Albert Fall, anggota kabinet presiden Amerika Serikat yang superkaya pun meninggal di rumahnya ketika baru saja keluar dari penjara. Aneka kisah di atas seakan sudah merupakan bukti, bahwa kekayaan yang melimpah bukan jaminan akhir kehidupan yang bahagia!
Yeah...Kebahagiaan memang menjadi faktor yang begitu didambakan bagi semua orang. Dan rasanya memang hampir segala tujuan muaranya ada pada kebahagiaan. Dan kebanyakan orang itu? Barulah bisa dikatakan bahwa ia tengah merasakan *kehidupan* manakala sudah menemukan kebahagiaan.
Pertanyaannya, di mana kita bisa mencari kebahagiaan?
Apakah di pusat pertokoan? Salon kecantikan yg mahal? Restoran mewah? Di Hawaii? di Paris? atau di mana? Rumah? Mall? Kampus? Kantor? Tempat nongkrong? Dimanaaaaaa......????
Yuph... Akhirnya ketahuilah bahwa sesungguhnya, kebahagiaan itu tidaklah perlu dicari kemana-mana... karena ia ada di hati setiap manusia.
Intinya?
"Carilah kebahagiaan dalam hatimu! Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu! Percayalah, bahwa ia tak akan lari kemana-mana..."
Maka Hari ini ijinkan saya -Anne Ahira- untuk sedikit berbagi tips bagaimana kita sesungguhnya bisa mendapatkan kebahagiaan itu *setiap hari*.
So? Berikut adalah tips yang bisa Sahabat hebat pembaca blog seratdakwah lakukan untuk menggali letak kebahagiaan itu:
Kunci Kebahagiaan yang pertama ternyata ialah prinsip Mulailah Berbagi!
Ternyata suasana bahagia itu bisa datang dengan cara berbagi dengan orang lain. Kenapa? Karena dengan cara berbagi itulah kita akan menjadikan hidup kita terasa lebih berarti.
Kunci Kebahagiaan yang kedua ialah mencoba untuk membebaskan hati kita dari rasa benci. Selain itu? Ikutilah pembebasan hati kita dari rasa benci itu dengan pembebasan pikiran kita dari segala bentuk kekhawatiran yang tak beralasan. kenapa begitu?
Ternyata Menyimpan rasa benci, marah atau dengki itu gak nyaman banget!! Kenapa? Karena dengan begitu kita udah buat hati kita lelah hanya lantaran membiarkan rasa-rasa negatif itu menyiksa diri kita.
Kunci Kebahagiaan yang ketiga yaitu Murahlah dalam memaafkan!
Ketahuilah jika ada orang yang menyakiti, janganlah kita balik memaki-maki. Mendingan berteriak "Hey! Kamu sudah saya maafkan!!". Kenapa?
Karena dengan memiliki sikap demikian, hati kita akan menjadi lebih tenang, dan amarah kita pun bisa ikut menghilang. Tidak percaya? Coba saja! :-)
Kunci Kebahagiaan yang keempat yaitu Lakukan sesuatu yang bermakna.
Hidup di dunia ini sesungguhnya hanya sementara saja lho. Daripada waktu kita hanya dihabiskan untuk hal-hal yang menguras hati dan tenaga tanpa hasil? Kenapa juga kita nggak gunakan setiap waktu dan kesempatan yang ada untuk melakukan hal-hal yang bermakna, untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain...? Ya gak?
Dengan cara seperti ini maka kebahagiaan kita pun tentu akan makin bertambah dan terus bertambah.
Kunci Kebahagiaan yang terakhir yaitu bahwa sebagai manusia yang sedang belajar menjadi sosok yang luarbiasa? Janganlah kita itu terlalu banyak berharap pada orang lain. Takutnya apa?
Ya, takutnya kalau sampe kita terlalu berharap kepada orang lain? Yang ada justru nanti ialah rasa kecewa yang mendalam manakala harapan kita itu hanyalah sebuah harapan yang sia-sia lantaran orang lain yang sedari awal kita percaya dengan amat sangat ternyata menodai kepercayaan kita itu!
Maka Ingatlah satu hal : Bahwa kebahagiaan itu notabenenya merupakan tanggung jawab masing-masing, bukan tanggung jawab teman, keluarga, kekasih, atau orang lain.
Akan lebih baik manakala sebagai Hamba Allah justru semakin memperbanyak harap hanya kepada diri-Nya Karena memang hanya Dia-lah yang Dzat yang mampu menciptakan dan mendatangkan segalanya kepada kita, dan hanya Dia-lah Dzat yang mampu menciptakan segala 'rasa', termasuk rasa bahagia yang
selalu kita semua inginkan. ^_^
Maka Ayo temukan kebahagiaan kita. Karena Hidup ini Allah ciptakan segala ketentuan-Nya yang Maha Indah!!
Salam persahabatan
Anne Ahira
PT. Asian Brain Internet Marketing Center
Jl. Bojong Sereh No. 668 Bandung 40376
Jawa Barat - INDONESIA
Tlp. (022) 5944-999, 5945-999, 5946-999
Fax (022) 5947-999
sumber : e-mail dari anne ahira asianbraingroup ke seratdakwah@gmail.com
bagus artikelnya
BalasHapus