Kamis, 23 Februari 2012

Dia Aje Bisa? Kenape Kita Kagak?

Hargai Apa Yang Kita Miliki

Ditulis oleh: Anne Ahira
Di Tulis kembali Oleh :
Fuad Suyatman (Fuad Hasan P. Salman bin Suyatman)
The Craziest and The Most Productive Blogger sekaligus juga
Praktisi Hypnosis solo binaan Ztrongmind -Sebuah Organisasi Hypnosis yang tengah Booming di Blora dan Kota asal Mobil Esemka,Solo


Sahabat, pernahkah Sahabat mendengar kisah Helen Keller? Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan dalam kondisi buta dan tuli.

Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm kondisi seperti itulah Helen Keller dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya Helen Keller diberi pilihan, pasti dia akan memilih untuk lahir dalam keadaan normal.

Namun siapa sangka, dengan segala kekurangannya, dia memiliki semangat hidup yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang legendaris.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu memberikan motivasi dan semangat hidup kepada mereka yang memiliki keterbatasan pula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti dirinya mampu menjalani kehidupan seperti
manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit dilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah
diucapkan Helen Keller:

"It would be a blessing if each person
could be blind and deaf for a few days



during his grown-up live. It would make
them see and appreciate their ability to
experience the joy of sound".

Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugerah bila setiap org yang sudah menginjak dewasa itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.

Dengan demikian, setiap orang akan lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat mendengar suara!

Sekarang, coba Sahabat bayangkan sejenak..........

Sahabat menjadi seorang yang buta dan tuli selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu tersebut. Jangan biarkan diri Sahabat melihat atau mendengar apapun.

Selama beberapa hari itu?
Sahabat tidak bisa melihat indahnya dunia,
Sahabat tidak bisa melihat terangnya matahari, birunya langit, dan bahkan..
Sahabat tidak bisa menikmati musik/radio dan acara tv kesayangan!

Bagaimana Sahabat? Apakah beberapa hari cukup berat? Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Ya..!! Kita kerapkali lupa akan kesempurnaan yang ada dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah menghargai apa yang sudah kita miliki. Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati oleh orang lain. Ya! Kemewahan utk orang lain!

Coba Sahabat renungkan, bagaimana orang yang tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah kemewahan yang luar biasa baginya.

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin akan mampu melakukan banyak hal, termasuk membuat sebuah tulisan yang menarik.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan bisa memandang hidup dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!
Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif dan menjadi seorang manusia yang lebih baik.

sumber : sebuah imel berkala dari Anne Ahira-Asianbrain ke seratdakwah@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar