Sabtu, 11 Februari 2012

VALENTINE'S DAY : Sebuah Bukti Parahnya Penyakit Latah Negeri Ini


Oleh :

Fuad Suyatman, Ch. M.

Hypnoblogger, Hypnographolog and Hypnolove Master in

1. King Of Mind
(http://seratdakwah.blogspot.com/2012/04/king-of-mind.html)

2. Ztrongmind
(http://www.ztrongmind.net)
and
3. Relax's Mind
(http://www.facebook.com/groups/288023281266070/)
Surakarta


Menurut gue ada hal yang seharusnya jadi perhatian kita semua seputar satu sikap yang buat gue jauh lebih menghancurkan daripada KORUPSI. APA ITU? LATAH!! Dan mumpung mau Plentinan? Maka ijinkan gue nge-share salah satu efek paling bahaya dari penyakit yang lebih bahaya dari KORUPSI INI.

Bangsa ini emang ada dalam stadium lanjut dalam hal penyakit LATAH ini. Sebagai contoh paling jelas gue jamin bakal terjadi gak lama lagi. VALENTINES DAY. Itu mungkin jadi salah satu budaya hasil ke-akutan bangsa ini dalam hal LATAH MASSAL. Mereka yang notabenenya muslim-muslimah, tanpa banyak mikir langsung aja menjiplak habis-habisan perilaku permisif dan serba halal yang dilakukan oleh orang barat.

Hal ini, tentu saja sangat memprihatinkan karena kalau dilihat dari latar belakang sejarah perayaan Valentine bukan berasal dari ajaran Islam. Tapi bukan hanya itu masalahnya. Akan tetapi perayaan Valentine selalu dibarengi dengan kegiatan-kegiatan yang mubazir, berbau jahiliah dan cenderung kepada kemaksiatan. Inilah ciri khas bangsa kita, yang selalu meniru budaya barat tanpa bisa memilah - milah mana yang yang harus kita tiru dan mana yang tidak.

Walaupun tidak semua orang di Indonesia melakukannya, tapi sebagian besar demikian terutama anak - anak muda.Inilah potret dari anak - anak muda sekarang yang selalu meniru budaya barat dan melupakan budaya - budaya dari negeri sendiri.

NGOMONG SOAL PLENTINAN YOOK...!!


Menurut apa yang gue comot dari website http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Valentine, Hari Valentine (yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah: Valentine's Day) adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya. Karenanyalah gak heran kalo hari yang juga identik dengan warna pink ini sering juga disebut sebagai Hari Kasih Sayang.

Hari rayanya para pemuda pemudi 4L@y yang konon jatoh tiap tanggal 14 Februari ini memang kerap diasosiasikan dengan harinya para pencinta untuk saling bertukaran kado nan unyu dalam nuansa "pink". Gue sendiri gak tahu kenapa kudu make warna pink untuk mewakili penggambaran valentines day. Dan gue pun ga ngerti kenapa juga gak make simbol warna lain macem : Abu-abu monyet ato Ijo Tai kuda. Tapi apapun itu alasannya? Yang jelas selama gue bersinggungan ama fenomena 14 Februari? Maka sesungguhnya pada saat itu para pinky-wan dan pinky-wati (pinkyman and pinkygils)terbukti sangat berkuasa atas segala simbol modern Valentine (mau itu kartu berbentuk hati kek, gambar si bayi porno yang terbangnya ga jelas bernama cupid kek, sampe pakean dalem pun? PINKY JUGA!)

YAP...!! Para Hanya para Pinky Boy and Pinky Girls lah yang berkuasa di dunia ini pada saat tanggalan kalender loe semua menunjukkan angka 14 di bulan FEBRUARI. DAN ITULAH YANG TERJADI SODARA-SODARA!! (JRENG...JREEENG *lebay mode on*).


SO? Sebenernya Gimana sih Sejarahnya si Valentine's Day Bisa Booming gitu (ngalahin Ayu Ting-Ting?)



Maka ceritanya pun berawal dari sini :


Seperti yang gue comot dari website http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Valentine, kedahsyatan latah 14 Februari itu konon berawal dari adanya asosiasi yang didengungkan di dunia barat sono bahwasanya pertengahan bulan Februari itu adalah moment yang sangat identik dengan cinta dan kesuburan. Dan kisah ini sendiri memang sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Dan konon katanya (Alam Mbah Dukun Mode On : =P) di masa kejayaan Roma kuno, tanggal 15 Februari adalah hari dimana masyarakat Roma merayakan hari raya Lupercalia, sebuah perayaan yang dipersembahkan masyarakat kepada dewa Lupercus, sang dewa kesuburan yang dilambangkan dengan sosok makhluk setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus kemudian mempersembahkan korban berupa penyerahan seekor kambing kepada sang dewa. Kemudian setelah diakhiri dengan ritual minum anggur, para pelaku upacara itu kemudian akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.


LHA TERUS KENAPA JUGA NAMANYA VALENTINE? KENAPA JUGA BUKAN FUAD SENGKLEH DAY GITU? (HEHEHHE...MAKSA!)



Lha kalo soal ini gue juga ga tau kenapa tanggal 14 Februari dinamain Valentines day. Tapi yang jelas...soal kenapa ga dinamain Fuad Sengkleh Day itu ya karena gue masih hidup dan rasanya ga keren banget kalo Fuad Sengkleh dijadikan nama hari besar. Makanya namanya pun disepakati sebagai hari Valentine. (hehehhe...ini becanda lho! Sumpah!)

Kalo mau Serius? Masih nyomot dari sumber yang sama bahwasanya ternyata menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908)[2], pemberian nama Valentine kepada hari aneh itu didasari oleh paling tidak pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yang melatarbelakangi penamaan hari itu:

1. yang pertama, Valentine merujuk pada sosok seorang pastur di Roma
2. yang kedua, Valentine merujuk pada sosok seorang uskup Interamna (modern Terni)
3. yang ketiga, Valentine merujuk pada sosok seorang martir di provinsi Romawi Africa.

Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta yang katanya paling romantis pun diakui wikipedia sama sekali kagak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sementara itu kisah lain tentang Valentine pun beredar bahwasanya Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila. Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.

St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin. Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan. Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.

Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, si St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu. Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.


KARENA ISLAM PUN MELARANG KITA MERAYAKAN VALENTINE


Dilihat dari asal-muasalnya, sudah jelas banget kalo Valentines Day itu bukan budaya Islam. Dan dalam menyikapi perayaan VD, sebagai remaja Islam kita harus ikut berpartisipasi. Lho koq gitu??! Iya, kita harus ikut andil dalam rangka memusnahkan budaya plentinan yang sangat merusak aqidah kita sebagai seorang muslim, bahkan kita bisa jadi kafir karenanya. Kita sendiri sebagai generasi Islami kudu buktiin itu tentunya. Gimana? Ya minimal harus berusaha untuk tidak larut dalam budaya itu. Inget ye? Kata temen sesama blogger gue : Walaupun cuma ngasih sebutir permen atau secuil coklat, jangan sampai kita terpedaya, itu sudah termasuk turut serta merayakannya. Sudah ditetapkan bahwa Islam itu Dien (agama) yang sempurna dan mulia. Makanya generasi muslim ga boleh ikut-ikutan perayaan agama lain.

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam sendiri jelas kok udah bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka.” (HR. Abu Daud).

Belum lagi kalau menyimak perkataan Ibnul Qoyyim Al Jauziyah : “Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram.”

Abu Hafsh Al Hanafi berkata : “Barangsiapa yang menghadiahkan sebuah telur kepada orang musyrik karena mengagungkan hari raya mereka, maka ia telah melakukan tindak kekafiran.”
(Fathul Bari 2/315).

Dari dua sumber itu aja jelas bahwasanya para ulama dari jaman dulu udah mengharamkan tradisi super ga jelas ini karena memang merupakan dosa gede kalo ampe kita ikut-ikutan perayaan orang kafir.

Tapi jangan mikir kalo dengan ga’ dibolehinnya kita ikut ngerayain Valentine’ Day, Islam melarang kita buat berkasih sayang. Malah sebaliknya, Islam menganjurkan untuk berkasih sayang dan saling memberi hadiah. Tetapi kasih sayang dalam Islam adalah murni atas dasar agama untuk mempererat tali silaturahim ato rasa kemanusiaan. Bukan kasih sayang yang sudah dikuasai nafsu dan bisikan syaithon. Dan kasih sayang itu bukan dicurahkan pada hari valentin saja tetapi setiap saat.


Dan emang kalo kita perhatikan, perayaan VD Alias Valentines Day selalu dibumbui dengan acara-acara pesta, dari yang sangat sederhana sampe yang mewah banget. So, Buat loe yang masih hobby valentinan? Mending ikutin tips yang gue dapet pas gue searching reaksi masyarakat akan hari aneh itu. Gue sendiri langsung sepakat (bin ngakak) sama jawaban keren Riesha Sarrah di rubrik Yahoo Answer. Do'i bilang begini :


"Yang jelas valentine adalah hari dimana mall-mal dan toko2 mulai jualan coklat dgn harga yg paling murah sampe paling tinggi. Saatnya pesta coklat buat dimakan sendiri. Ato jadi alternatif ngasi kado temen(ga perlu beliin boneka/ topi. cukup coklat 1000an yg dibungkus cantik ) XDDD

Saya? saya tetep kuliah seperti biasa. mungkin, Jalan2 ke mall buat menikmati desain dekorasi Mall2 dan toko2 yg lucu2 (dlm rangka Valentine) buat cuci mata.

Merayakan ? bikin pesta? Ngasi2 coklat ke orang lain? Dgn ucapan slamat hari valentine ?

saya rasa ga perlu.

Alasan?
1. Buang2 duit. (mending ngasi coklat karena org itu ulang taun)
2. Merayakan hari kematian seorang pastur yg dihukum gantung karena nekat menikahkan pasangan ketika si mempelai pria dilarang menikah oleh negara. Sama sekali ga da "unsur sejarahnya" buat saya,secara pribadi. Katanya orang2, ini adalah lambang kesucian perjuangan cinta.

Tapi....kita kan slalu bisa menemukan kesucian cinta Pada Seorang Ibu yg meninggal setiap hari nya demi melahirkan bayi2 nya ? apa itu bukan perjuangan kesucian cinta yg mempertaruhkan nyawa ?? Kenapa harus diperingati HANYA waktu Valentine ? Buat pastur itu ?

Jiah, mending kamu ngrayain hari Ibu/ hari Ayah. Dibanding ngrayain "kematian Pastur Valentine" itu.

3. Perayaan makan2 coklat ga cocok sama lidah orang Indonesia, dari pada beli2 coklat, mending bikin Ketupat sama Lontong sayur , bro.Btw, secara pribadi saya lebih suka rasa Lontong sayur daripada coklat, Lontong sayur ga da matinya ,bro. Klo coklat banyak2 entar eneg. XDD

begitu menurut saya, silakan pilih alasan mana yg anda setujui....."




SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Valentine
http://www.sungaibaru.com/artikel/lihatArtikel.php?id=30
http://ugiq.blogspot.com/2010/01/sejarah-hari-valentine-mitos-valentine.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110209201600AAJMNip
http://permass.blogspot.com/2010/02/menyikapi-hari-valentine.html
http://tpqalbarokah.wordpress.com/artikel/valentines-day/

0 komentar:

Posting Komentar