Kamis, 26 Januari 2012

Bong Chandra, Motivator Termuda Di Asia ASLI INDONESIA


Di ATM alias Amati--> Tiru --> Modifikasi oleh :Fuad Suyatman (Fuad Hasan P. Salman bin Suyatman)

Muda, berwajah tampan, dan miliarder.

Itulah Bong Chandra (23 tahun). Ia adalah salahs atu motivator termuda di Asia. Bong tiap Senin pagi sejak 11 Oktober lalu tampil dalam tayangan motivasi di salah satu stasiun televisi. Dan bukunya, Unlimited Wealth, sudah terjual lebih dari 10 ribu kopi.

Dalam seminar-seminar yang dibawakannya, Bong sering menyebutkan bahwa orang bisa memulai bisnis tanpa harus mengeluarkan uang. Contohnya adalah dirinya sendiri, yang sekarang menjalankan bisnis properti dan pencucian mobil. Kedua usaha ini berawal dari profesinya sebagai motivator, yang dijalankan sejak usia 20 tahun.

Kesuksesan ini tak diraih dengan mudah. Bong harus bekerja keras.

Saat usianya menginjak 18 tahun, Bong memilih membangun bisnis ketimbang bersenang-senang seperti remaja seusianya.
Kerja keras Bong dimulai sejak krisis ekonomi 1998. Bencana itu membuat bisnis ayahnya, Aditya, merosot drastis. Pabrik kuenya terancam gulung tikar bahkan sampai rumahpun nyaris dijual.

Bong, yang waktu itu masih berusia 11 tahun, terpukul atas terpuruknya ekonomi keluarga. Kebutuhan sekolah diusahakannya sendiri. Contohnya ia lebih memilih kertas bekas dan memfotokopi buku pelajaran milik temannya ketimbang membeli baru. Beberapa alat tulis juga dibuatnya sendiri.

“Saya menggunakan karet (gelang) untuk penghapus,” tuturnya.

Bong kecil juga menjual sisa potongan kue di pabrik ayahnya ke sekolah. Semula ia gengsi. Apalagi dia minder karena penyakit asma, yang membuat tubuhnya ringkih, sehingga kerap dicemooh oleh rekannya. Namun motivasi dia bertahan hidup lebih besar. Bong malah makin giat mengembangkan usaha.“Saya juga pernah menjual parfum dan VCD”

Saat masuk SMA, ia bersama seorang temannya nekat berbelanja pakaian ke Bandung meski tak punya duit. Pagi hari mereka berangkat, sore kembali ke Jakarta dengan membawa setumpuk baju yang siap dijual. Bong membuka lapaknya di Senayan dan Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan. Ia juga menjual pakaian seragam kepada rekan dan adik kelasnya.

Bong Chandra sadar motivasi perlu dipertahankan karena cemoohan berpotensi mengendurkan semangatnya. Apalagi rekannya kerap menyindir Bong. “Seumuran kita harusnya bersenang-senang,” ujar Bong menirukan rekannya.

Tapi ia berkukuh. Beruntung, orang tuanya rajin memberi nasihat. Bong pun gemar membaca buku motivator dunia, seperti Donald Trump.

“Keinginan sukses makin besar,” katanya.

Kegemaran ini memudahkannya memotivasi diri. Ia pun mulai menasihati temannya yang patah semangat. Ia makin yakin akan kualitas bakatnya memotivasi orang. Bersama lima rekannya, Bong membuat event organizer untuk pelatihan motivasi.


Awalnya, sasarannya adalah orang-orang terdekat. Kemudian ia mulai memotivasi para karyawan. Selama dua tahun pertama, ia hanya memungut biaya operasional. Tak sulit bagi alumnus SMA Kalam Kudus Jakarta ini mendapatkan teman dari 90 ribu peserta pelatihannya, yang kebanyakan pelaku bisnis.

“Kalau teman kita sukses, kita akan kecipratan sukses,” katanya.

Keyakinan Bong yang kerap mengisi pelatihan di kalangan pebisnis properti ini benar. Ia mulai diajak sesama pembicara saat memberikan pelatihan di Real Estate Jawa Timur.

Awalnya Bong diminta mencarikan investor pembangunan properti seluas 5,1 hektare di Ciledug, Tangerang. Meski gagal, rekannya tak kecewa. Ia justru diminta bergabung menjalankan bisnis ini. Akhirnya Bong dan dua temannya menjalankan perusahaan properti senilai Rp 180 miliar sejak Januari lalu.

Keberuntungannya terus bergulir. Pelan-pelan banyak tawaran mengajaknya berbisnis bersama. Selain properti, Bong mendirikan bisnis pencucian mobil. Usaha ini dibangun di Buah Batu, Bandung, dan Serpong. Kini ia menjalankan tiga usaha dengan karyawan mencapai 100 orang.

Menjadi pembicara motivasi membuat Bong memutuskan berhenti kuliah di Jurusan Desain Grafis Universitas Bina Nusantara. Setelah tidak kuliah, satu-satunya pilihan Bong adalah menjadi motivator yang sukses. Meski dia sudah berbicara di hadapan 15 ribu orang per tahun, mulai mahasiswa, ibu rumah tangga, dosen, ahli hukum, dokter, pengusaha, hingga CEO, Bong menyebut dirinya sebagai pribadi yang tertutup.


BONG CHANDRA, BISNIS FRANCHISE dan KEHIDUPAN PRIBADINYA


Ketika ditanya kesan awal orang-orang atas dirinya yang kerap mengisi seminar walau masih berusia muda, Bong mengaku banyak dibenci peserta seminar, ketika mengetahui usianya masih sangat muda belia untuk seorang pembicara. Betapa tidak, peserta seminar Bong - begitu ia disapa, rata-rata berusia jauh di atasnya.

“Peserta yang pertama kali datang mengikuti seminar saya banyak yang membenci, malu-malu dan emosional karena mengetahui akan mendengar seorang pembicara yang usia jauh dibawah mereka,” ujar Bong ketika ditemui majalahfranchise.com disela-sela break seminar bertajuk “Global Wealt Summit 2010” di Jitec Mangga Dua Square (30/01).


Namun demikian, setelah mengikuti seminar, tak sedikit yang berurai air mata karena terharu, semangatnya kian membara, serta pikirannya menjadi sangat terbuka untuk berubah dalam hidup terutama dalam hal bisnis.

Sehingga tak sedikit peserta yang ketagihan mengikuti seminar Bong. “Bahkan sampai sekarang saya sudah berbicara di depan 35 ribu peserta sejak saya menjadi pembicara diusia 20 tahun,” lanjut Bong.

Menyinggung soal franchise, Bong mengungkapkan telah memiliki sebuah bisnis car wash yang nantinya akan segera difranchisekan setelah berjalan 5 tahun.

“Kan kalau franchise itu bisnisnya harus terbukti sukses selama lima tahun dahulu. Maka untuk itu, sekarang kalau ada yang mau bergabung namanya bukan franchisee tetapi mitra business opportunity saja,”
tutup dia.



Figur Bong yang baik, kariernya menanjak, dan wajah tampannya kerap mengundang lawan jenis menggodanya. Namun hatinya sudah tertambat pada satu perempuan yang menemaninya membangun usaha dari awal hingga sekarang. Ia berjanji setia.

“Kalau yang lain belum tentu mau sama saya ketika masih susah,” ujarnya tersenyum.


KUNCI SUKSES DARI BONG CHANDRA ITU BERNAMA...TAKUT!!



Penghalang terbesar manusia untuk meraih sukses dan keberhasilan adalah rasa takut. Takut akan kegagalan, takut akan penolakan, takut akan kerugian, dan takut akan ketidak pastisan. Bohong besar jika di dunia ini ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa rasa takut. Saya percaya setiap orang memliki rasa takut, hanya saja memiliki tingkat intensitas yang berbeda.

Rasa takut adalah pemberian berharga dari Tuhan. Tanpa rasa takut kita tidak akan pernah tahu apa itu keberanian, tanpa rasa sedih kita tidak akan pernah tahu apa itu kebahagiaan. Sebagian besar orang menjadikan rasa takut sebagai kelemahan mereka, sebaliknya orang sukses selalu menjadikan rasa takut sebagai kekuatan mereka. Beberapa orang sering bertanya hal ini kepada Saya, “Bagaimana mungkin menjadikan rasa takut sebagai kekuatan?!” Saya selalu menjawab, “Jauh lebih mudah membalikan rasa takut kita menjadi kekuatan, dibanding menghilangkan rasa takut itu sendiri.

Apakah Anda pernah melihat seorang yang tidak bisa berlari, tiba – tiba berlari seperti layaknya pelari kelas dunia setelah dikejar oleh anjing? Apa yang membuat orang itu bisa berlari dengan kencang? Jawabannya adalah “Rasa Takut”.terhadap anjing. Terkadang potensi dan kekuatan yang terpendam dalam diri kita akan keluar ketika kita mengalami rasa takut. Jangan jadikan rasa takut Anda sebagai kelemahan, tetapi jadikan rasa takut Anda sebagai kekuatan.

Seorang Sales yang sukses juga memiliki rasa takut, tapi ketakutan yang terbalik. Ia bukan takut ditolak oleh calon pelanggannya, tetapi ia takut jika ia tidak berjuang menjadi seorang sales yang sukses maka ia tidak bisa membahagiakan keluarganya. Seorang pengusaha yang sukses juga memiliki rasa takut, tetapi ketakutan yang terbalik. Ia bukan takut rugi dalam berinvestasi, tetapi ia takut jika ia tidak berinvestasi ia akan kehilangan kesempatan emas. Rasa takut bisa menjadi batu sandungan bagi setiap orang, namun rasa takut juga bisa menjadi batu lompatan untuk meraih kesuksesan

Ketakutan sesungguhnya adalah hasil dari imajinasi yang kita ciptakan sendiri. Apa yang kita takuti tidaklah semenakutkan apa yang sebenarnya. Pesan Saya hanya satu, Do What You Fear, Watch it Disappear! Lakukan apa yang Anda takuti, maka Anda akan melihat ketakutan tersebut lenyap begitu saja.



SUMBER
:

1. http://www.majalahfranchise.com/?link=berita&id=424
2. http://gugling.com/2010/11/16/bong-chandra-motivator-termuda-di-asia/
3. http://flipmagz.weebly.com/inspirasi-muda.html

1 komentar:

  1. luar biasa !!!!!
    salah satu motivator bagi saya untuk diidentifikasi ....

    BalasHapus