Jumat, 20 Januari 2012

"El Classico" Itu Bukan Cuma Real Madrid Vs Barcelona



Oleh :

Fuad Suyatman, Ch. M.
Hypnoblogger, Hypnographolog and Hypnolove Master in

1. King Of Mind
(http://seratdakwah.blogspot.com/2012/04/king-of-mind.html)
2. Ztrongmind
(http://www.ztrongmind.net)
and
3. Relax's Mind
(http://www.facebook.com/groups/288023281266070/)
Surakarta

Hasil pertandingan el clasico (19/1/12) dini hari WIB kembali di menangkan oleh anak-anak asuhan Guardiola dengan skor tipis 1-2. Untuk kesekian kalinya Real Madrid bertanding melawan Barcelona, ternyata masih belum bisa mengalahkan, trik seorang Mou masih belum cukup tangguh rupanya.Laga panas yang diwarnai injakan kaki Pepe, bek Real Madrid yang juga jadi punggawa Timnas Portugal- kepada Lionel Messi, sang Pemain Terbaik Dunia tiga tahun berturut-turut.

Protes? Tentu! Main kasar? Wajib! Psi-war? Jelas! Dan tiga kata ini nampaknya memang masih akan terus terjadi sampai kapanpun laga bertajuk 'El Classico" di gelar. Kenapa? karena memang laga 'El Classico' bukanlah laga biasa. Ada banyak
aspek yang melatarbelakangi panasnya laga dua seteru abadi itu.

Dan bicara tentang sejarah 'El Classico' sendiri? Agak puyeng juga rasanyaharus ngulas darimana. tapi setelah browsing sana sini nyari artikel tentang awal mula duel bertajuk 'El Classico' ini memanas, ane nemu beberapa artikel bagus. Menurut tulisan mas blogger yang beralamat di --> http://orongorong.blogspot.com/2011/04/sejarah-el-clasico.html , disana di sebut bahwa:


"El Clasico yang dalam bahasa disebut Inggris The Classic dan dalam bahasa Indonesia berarti klasik merupakan derby yang mempertemukan dua klub raksasa Spanyol yaitu Real Madrid dan FC Barcelona."

Awalnya? Menurut situs wikipedia El Clasico edisi pertama terjadi pada 17 Februari 1929 dimana tim tamu Real Madrid unggul tipis 1-2. Namun pada beberapa sumber yang lain disebutkan bahwa El Clasico pertama kali berlangsung pada sebuah turnamen mini yang diselenggarakan untuk memperingati penobatan Raja Alfonso XII pada tahun 1902. Dimana pada saat itu cerita - cerita politik yang berpengaruh sangat kuat.

Cerita politik ini diteruskan oleh seorang Pemimpin Spanyol Francisco Franco pada tahun 1934. Franaco adalah diktator fasis yang merebut kekuasaan di Spanyol setelah kaum nasionalis dengan bantuan Fasis Italia mengalahkan kaum Republikan dengan bantuan komunis Uni Sovyet dalam sebuah perang saudara di Spanyol.Pada masa kepemimpinannya franco begitu menyiksa warga catalan karena warga catalan belum dengan tulus menjadi bagian dari Negara Spanyol. Barcelona yang notabenya ibukota provinsi Catalonia menjadi tempat berkumpul bagi orang - orang Catalan dimana pada saat itu Franco melarang penggunaan bahasa Catalan. Hal ini membuat Franco geram.Dilapangan sendiri terlihat jelas bahwa Franco lebih mendukung Madrid yang merupakan pusat peradaban dari Spanyol.

Jadi El Clasico sendiri bukan hanya duel antara Madrid dan Barca semata namun menjadi semacam perlawanan bangsa Catalan terhadap sang Jenderal.

Tak sampai disitu rivalitas mereka terjadi dalam bursa transfer, pada tahun 1950 kedua tim bertarung untuk memperebutkan satu pemain yaitu Di Stefano. Perebutan itu sendiri dimenangkan Madrid dengan bantuan Franco dan hal itu tentu membuat publik Catalan semakin meradang. Mulai sejak itu rivalitas barcelona dan real madrid terus terjadi, baik di dalam pertandingan, maupun bursa transfer pemain. Kedua klub ini saling merebut pemain. Bahakn penduduk spanyolpun terpecah dalam hal sebagai pendukung kedua klub ini.


EL CLASSICO DI MATA KANG FUAD SUYATMAN



Sorry, judulnya agak narsis. Tapi beneran deh! Ternyata laga El Classico itu ga cuma ada di Spanyol aja terjadinya, melainkan di seluruh dunia. Dan bukan cuman di Sepakbola aja. Di semua bidang kehidupan pun ada laga bertajuk "El Classico", sebuah laga panas yang mempertemukan dua unsur yang sangat berbeda. Kenapa saya bilang kalo 'El Classico' ga cuma terjadi di Spanyol aja?

Jawabannya jelas. Karena memang pertarungan klasik antara dua kekuatan besar itu kerap terjadi dimanapun. Di Italia sendiri laga 'El Classico' ada dalam versi yang saya rasa 'hampir sama panasnya'. Entah laga itu bertajuk 'Derby Della Madonina" atau perseteruan antara dua klub sepakbola terbesar kota mode dunia (Milan) yakni antara AC Milan juga Inter Milan, atau pun laga yang bertajuk "Derby Della Capitalle" yang mempertemukan Elang biru Lazio dengan Klub Serigala Ibukota : AS Roma.

Di Inggris pun ga beda. Ketika Derby Manchester terjadi? Suasana pun sama panasnya. Manc. United sang penguasa Barclays Premier League pun ketika ada Derby Manchester begitu merasa terganggu oleh tetangga berisik mereka, Manchester City, klub yang mendadak jadi super kaya. Hal itu pun terjadi kala Derby London antara Arsenal vs Chelsea terjadi. Atau pun kala Liverpool bertemu Everton di Derby Liverpool. Laganya? Sama! Panas! Keras! Kasar! Intimidatif!

Kenapa begitu? Karena memang el classico atau apapun namanya adalah sebuah pertarungan antara dua perbedaan yang amat sangat mencolok sekalipun perbedaan mencolok itu pada hakikatnya terjadi di satu tempat yang sama. Ya...!! Di manapun itu? Meski ada di tempat yang sama, hampir bisa dipastikan bahwa pertarungan classic (el classico) itu akan selalu terjadi seperti halnya kebaikan versus keburukan, sebuah pertarungan yang bahkan jauh lebih klasik daripada el classico.

Lantas, gimana kita mensikapinya?

Belajar dari apa yang terjadi di Timnas Spanyol tatkala menjadi juara Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010, sebenarnya pertarungan klasik antara dua kubu (positif vs negatif, penguasa vs pemberontak, baik vs buruk, dan apapun itu) jika mampu kita kelola secara arif dan bijak maka kekuatan yang dahsyat pun bukan tak mungkin akan senantiasa mengiringi perjalanan kita. Dimana pun dan dalam hal apapun.

Dalam arti bahwa, jika kita mampu mengelola dan menggunakan iklim pertarungan yang ada dan masih terjadi dalam diri kita(yang bahkan selama ini pun kita jarang menyadari jikalau pertarungan itu tengah terjadi dalam diri kita selama bertahun-tahun), maka nafsu untuk berkuasa dan menguasai sesuatu akan berubah positif menjadi semangat untuk selalu pantang menyerah. Begitu pun nafsu negatif lain? Ketika kita mampu mengelola nafsu negatif secara bijak? Nafsu itu bahkan akan berubah menjadi tenaga 'positif' yang bernama SEMANGAT DAN KEINGINAN UNTUK SUKSES!! Dua hal yang secara ajaib mampu terjadi kala Tim Nasional Matador Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 meski kala itu di dalam Timnas Matador masih dipenuhi dendam di masing-masing kubu (Barcelona dan Real Madrid) pasca berakhirnya musim kompetisi 2007-2008 dan 2009-2010.

So, bisakah kita demikian? SAYA KATAKAN :SANGAT BISA!! CUZ GA ADA YANG GA MUNGKIN DI DUNIA INI. Atau kalo kata Mas Buldok alias Bule Depok kenalan saya, he said to me that -->Impossible is Nothing.

sumber:

http://www.infodejava.com/2010/11/sejarah-rivalitas-laga-el-clasico-ral.html
http://www.bola.net/spanyol/mourinho-tak-masalah-menangi-liga-tanpa-kalahkan-barca-b156af.html
http://orongorong.blogspot.com/2011/04/sejarah-el-clasico.html
http://www.infodejava.com/2010/11/sejarah-rivalitas-laga-el-clasico-ral.html

2 komentar: