Kamis, 19 Januari 2012

CHAIRUL TANJUNG SANG RISING STAR ASLI INDONESIA DI BALIK KEJAYAAN TRANS CORP)

DI ATM (AMATI, TIRU DAN MODIFIKASI) OLEH Kang Fuad Suyatman
(Fuad Hasan P. Salman bin Suyatman)
The Craziest and The Most Productive Blogger
and
Praktisi Hypnosis solo binaan Ztrongmind
-Sebuah Organisasi Hypnosis yang tengah Booming di Blora dan Kota asal Mobil Esemka,Solo-



Ketika Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia tahun 2010. Nama Chairul Tanjung mendadak melejit menjadi salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Bahkan menurut majalah Forbes yang terbit Kamis, 11 Maret 2010, Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar.

Ngomong-ngomong siapa sih Bapak Chairul Tanjung?

Pria Minang beranak dua ini tiada lain adalah pemilik Para Group, sebuah magnet dalam dunia bisnis yang jaringannya sudah merasuki hampir semua bidang usaha.

Kisah sukses Chairul Tanjung bermula dari awal kuliah di jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia yang kala itu -tahun 1981- sang ibu sampai harus menggadaikan selembar kain halus untuk biaya masuk kuliah saja sudah menembus angka sebesar Rp 75 ribu, dan uang kuliah per tahun Rp 45 ribu.

"Saya betul-betul terenyuh dan shock, sejak saat itu saya bersumpah tidak mau meminta uang lagi ke orang tua," katanya.

Semenjak itu, Chairul mulai mencari uang sendiri dengan berbagai cara, mulai dari menjual stiker, buku, tas, kaos, sepatu hingga membuka fotokopi bagi mahasiswa. Dengan berbekal keyakinan plus kenekatannya? Chairul muda lantas mengajak pemilik mesin fotokopi untuk bekerjasama dengannya, dimana Chairul muda selalu meletakkan bahan potokopian materi kuliah hasil 'kerja kreatifnya' dengan pemilik fotokopi itu di tempat strategis yaitu di bawah tangga kampus.

Dari modal usaha 'nekad' itu, ia kemudian berhasil membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di daerah Senen Raya, Jakarta. Sayang, karena sifat sosialnya yang sering memberi fasilitas kepada rekan kuliah, serta sering menraktir teman usaha itu bangkrut.

Namun rupanya menjadi pebisnis telah memikat hatinya. Walau bangkrut, ia justru langsung mencoba usaha lain, kali ini di bidang kontraktor. Meski juga kurang berhasil, ia merasa mendapat pelajaran banyak hal dari bisnis-bisnis yang pernah ditanganinya. Dari bekal pengetahuan itu, ia memberanikan diri mendirikan CV pertamanya pada tahun 1984 dan menjadikannya PT pada tahun 1987.

Dari PT bernama Pariarti Shindutama itu, ia berkongsi dengan dua rekannya mendirikan pabrik sepatu. Namun, di tengah kesuksesan itu, rupanya ia mengalami perbedaan visi dengan kedua rekannya. Maka, ia pun memilih menjalankan sendiri usahanya. Ternyata, ia justru bisa makin berkembang dengan berbagai usahanya. Ia pun lantas memfokuskan usahanya ke tiga bisnis inti, yakni, keuangan, properti, dan multimedia.

BANK MEGA DAN TRANS CORP: BUKTI KEDAHSYATAN SEORANG CHAIRUL TANJUNG


Petualangan bisnis yang dijalani Chairul Tanjung tak berhenti sampai di situ. Melalui tangan dinginnya Chairul Tanjung lantas memutuskan untuk mengakuisisi sebuah bank kecil yang nyaris bangkrut,(Bank Tugu), sebuah keputusan yang awalnya dianggap kontoversial saat itu oleh orang dekatnya. Namun, pengalaman bangkit dari kegagalan rupanya mengajarkannya banyak hal. Ia justru berhasil mengangkat bank itu, setelah mengubah namanya menjadi Bank Mega dan saat ini menjadi bank papan atas dengan omset di atas Rp1 triliun saat ini.


Selain itu, suami dari drg. Ratna Anitasari ini juga merambah bisnis sekuritas, asuransi jiwa dan asuransi kerugian. Kemudian, di bisnis properti, ia juga telah membuat sebuah proyek prestisius di Kota Bandung, yang dikenal dengan Bandung Supermall. Dan, salah satu usaha yang paling melambungkan namanya yaitu bisnis televisi, TransTV. Pada bisnis pertelevisian ini, ia juga berhasil mengakuisisi televisi yang nyaris bangkrut (TV7), dan kini berhasil mengubahnya jadi Trans7. Namun di PBSI, sebagai Ketua Umum ia kurang beruntung, dan memilih mundur. Ia digantikan Sutiyoso, Gubernur DKI dalam Munaslub 17 Juli 2004.


CHAIRUL TANJUNG DAN ALASAN DI BALIK BISNIS RITELNYA


Belakangan, Chairul juga bekerja sama dengan Jusuf Kalla membangun Trans Studio Makassar, Trans Studio ini merupakan taman wisata terbesar di Indonesia. Tidak sampai di situ, baru-baru ini Chairul Tanjung melalui Trans Ritel membeli raksasa ritel Carrefour Indonesia.

Alasan Chairul Tanjung memasuki bisnis ritel, bukan karena ingin mencari uang dari bisnis tersebut. Chairul Tanjung mengaku alasannya membeli Carrefour karena masalah idealisme.Ia memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multi nasional seperti Carrefour. Selain itu sektor ritel pun menjadi sektor yang penting karena menyangkut 9 kebutuhan pokok masyarakat, dengan harga yang baik maka bisa menjadi pengontrol inflasi.

Setelah menguasai 40 persen saham PT Carrefour Indonesia, bos Para Group, Chairul Tanjung punya mimpi membeli Citibank. Chairul Tanjung mengaku ingin membangun masjid terbesar di tanah air setelah berhasil meraup gain dari membeli saham Citibank yang sempat merosot tajam ketika krisis merebak di akhir 2008 hingga awal 2009 lalu.

Dengan semua prestasinya tersebut, ia layak disebut sebagai “The Rising Star”. Bahkan, baru-baru ini, ia dinobatkan sebagai orang terkaya ke-18 di Indonesia, atau ke-937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Sebuah prestasi yang mungkin tak pernah dibayangkannya saat memulai usaha kecil-kecilan, demi mendapat biaya kuliah, ketika masih kuliah dulu.

Hal itulah yang barangkali membuat Chairul Tanjung selalu tampil apa adanya, tanpa kesan ingin memamerkan kesuksesannya. Selain itu, rupanya ia pun tak lupa pada masa lalunya. Kini, bapak dari dua orang anak ini, getol menjalankan berbagai kegiatan sosial. Mulai dari PMI, Komite Kemanusiaan Indonesia, anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia dan sebagainya. Belakangan, Chairul bekerja sama dengan Jusuf Kalla membentuk taman wisata terbesar di Makassar bertajuk TRANS STUDIO MAKASSAR.

KUNCI SUKSES CHAIRUL TANJUNG


Berkaca dari kisah Chairul tanjung tersebut, kiranya ada beberapa catatan kehidupan yang patut kita teladani.Setelah jatuh bangun berbisnis, Chairul akhirnya sukses membangun Grup Para,. Kini Grup Para mempunyai kerajaan bisnis yang mengandalkan pada tiga bisnis inti. Pertama jasa keuangan seperti Bank Mega, Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Mega Capital Indonesia. Kedua, gaya hidup dan hiburan seperti Trans TV, Trans7. Ketiga berbasis sumber daya alam.

Menurut pria yang masuk dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes tersebut, modal utama untuk menjadi seorang pengusaha bukanlah modal uang yang besar. Namun yang terpenting, seorang calon pengusaha tidak boleh cengeng dan mudah menyerah.

"Tanpa kerja keras ini semua omong kosong. Modal utama pengusaha adalah jangan cengeng, jangan mudah menyerah," kata Chairul Tanjung kala menjabarkan salah satu kunci suksesnya.

Dan memang apa yang disampaikannya bukanlah omong kosong belaka melainkan lebih berdasarkan pada pengalamannya sebagai seorang pengusaha sukses. Ia mengaku saat memulai membangun kerajaan bisnisnya, ia sudah terbiasa bekerja lebih dari 18 jam per hari. Menurut Chairul, itu dilakukan untuk mewujudkan impiannya, yang sering dianggap terlalu.

"Anda semua akan dapat berdiri di sini menggantikan saya apabila bekerja keras. Dan dibutuhkan kemampuan entrepenuer dan manajerial yang baik. Tidak lagi semata-mata modal," ungkapnya di hadapan para wirausaha yang bernaung dalam wadah komunitas 'Tangan Diatas' (TDA).

Selain kerja keras, hal lain yang harus diingat adalah kerja ikhlas. Setelah itu, imbuh dia, baru menyerahkan segala hasil kerja keras yang dilakukannya kepada Tuhan.

Tips lainnya untuk menjadi seorang pengusaha sukses di tanah air yaitu harus mampu menciptakan bisnis yang tidak biasa (unusual). Dirinya mencontohkan bagaimana seorang pengusaha air mineral, AQUA, menciptakan peluang yang tidak dipikirkan orang kebanyakan sebelumnya. Dan akhirnya AQUA diikuti oleh banyak pengusaha lain untuk terjun di bisnis air kemasan.

"Kita juga ingat bagaimana Bill Gates menjadi pendiri Microsoft, dan menciptakan sistem komputer pertama yang dapat digunakan dengan mudah. Bill Gates juga tercatat sebagai yang paling sering masuk dalam orang terkaya di dunia. Sekarang siapa yang bisa menyaingi Microsoft. Begitu juga dengan AQUA. Tidak ada," paparnya.

Seperti diketahui, pada awal bulan lalu pemilik Para Group ini masuk ke dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia versi majalah forbes, dia menempati posisi 937 dengan jumlah kekayaan sebesar US$ 1 Miliar. Tahun lalu, pengusaha kelahiran Jakarta, 16 Juni 1962 ini juga masuk daftar 40 orang terkaya di Indonesia.

Selama ini, bidang bisnis yang pernah digeluti olehnya adalah bidang keuangan, properti, dan multimedia. Bahkan Chairul Tanjung pernah dinobatkan sebagai seorang tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia oleh Majalah Warta Ekonomi.

Sebagai catatan, Chairul sendiri memang bukan tergolong pengusaha "dadakan" yang sukses berkat kelihaian membangun kedekatan dengan penguasa. Mengawali kiprah bisnis selagi kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, sepuluh tahun kemudian ia telah memiliki sebuauh kelompok usaha yang disebut Para Group yang membawahi dua stasiun televisi yaitu Trans TV dan Trans7. Selain itu Chairul juga membidangi usaha sektor keuangan melalui PT Bank Mega Tbk.


referensi:

1. http://www.detikfinance.com/read/2010/04/11/175546/1336177/68/kiat-sukses-ala-chairul-tanjung
2. http://tangandiatas.com/?ar_id=NTQ1
3. http://www.linggau.com/kisah-sukses-chairul-tanjung.htm
4. http://yudistiray.wordpress.com/.../kisah-sukses-seorang-chairul-tanjung/

0 komentar:

Posting Komentar