Jumat, 23 Desember 2011

BELAJAR DARI ISRAEL YUUK (baca dulu BARU KOMEN N PROTEST)


Karya Asli :
Fuad Suyatman (Fuad Hasan P. Salman bin Suyatman)
The Craziest and The Most Productive Blogger sekaligus juga
Praktisi Hypnosis solo binaan Ztrongmind -Sebuah Organisasi Hypnosis yang tengah Booming di Blora dan Kota asal Mobil Esemka,Solo


"Belajarlah dari Israel yang tak pernah fokus pada kesalahan melainkan selalu berfokus pada keberhasilan mereka dalam merengkuh kesuksesan."

Begitu kira2 komen temen saya sejam lalu ketika kami terlibat obrolan dalam Yahoo Messenger. Tapi sungguh bukan itu yang bikin aku tersentak melainkan komennya setelah itu yang tampak gregetan dengan apa yang terjadi di negeri ini.
"Mas tahu kenapa Indonesia masih terpuruk sampai sekarang? Ternyaa itu semua adalah karena salah kita sendiri. makanya saya bilang belajarlah dari Israel. Mereka adalah bangsa yang tak pernah berfokus pada PEMBERANTASAN KORUPSI NEGERINYA melainkan mereka adalah negara yang berfokus pada BAGAIMANA NEGARA MEREKA TETAPLAH JADI NEGARA YANG SANGAT KAYA MESKI KORUPSI DI MANA - MANA. TAPI HEBATNYA? HUKUM MEREKA GA PANDANG BULU."

Ngomongin soal bulu? saya juga inget bacaan yang saya copy paste total dari tulisannya Mas Markus Kristiyanto di harian kompas di rubrik kompasiana. Ceritanya begini (suer ini ga saya edit,hehehehehe):

Bahwa di salah satu artikel berita diberitakan tentang Moshe Katzav, mantan Presiden Israel yang telah dinyatakan bersalah karena terbukti melakukan perkosaan dan pelecehan seksual terhadap karyawatinya.

Pengadilan Distrik Tel Aviv membuktikan, tindak kejahatan itu terjadi tatkala Katzav menjadi pariwisata dan berlanjut hingga dirinya menjadi Presiden Israel. Katzav memangku jabatan presiden sejak 1 Agustus 2000 hingga 1 Juli 2007. Gugatan terhadap Katzav masuk ke pengadilan sejak 30 Desember 2010.

Sebagai ganjaran kelakuan nakalnya itu Katzav harus mendekam di bui selama tujuh tahun lamanya. Selain itu ia juga mesti menjalani dua tahun masa percobaan. Ditambah lagi yang bersangkutan mesti membayar dana kompensasi sebesar sebesar 100.000 shekel atau setara 28.000 dollar AS.

Katzav yang saat ini berusia 65 tahun mesti menikmati hari tuanya di balik jeruji. Dia merupakan petinggi pertama pemerintah Israel yang jadi Bang Napi. Kerja keras pihak pengadilanlah yang membuat kasus ini dapat mencuat dan diketahui oleh publik. “Semua orang sama di hadapan hukum,” begitu komentar hakim George Karra, satu dari tiga hakim yang memvonis pria gaek kelahiran Yazd, Iran, ini.

Air mata kesedihan dan penyesalan Moshe Katzav serta jasa dan predikatnya sebagai mantan presiden tidak bisa menahan rasa keadilan penegak hukum Israel.

Ya, bercermin dari kejadian di Israel itu mungkin rasanya tak salah jika kita mesti banyak belajar kepada orang lain tak terkecuali kepada orang yang kita anggap musuh sekalipun tentang bagaimana menegakkan hukum yang tanpa pandang bulu .

lain lagi cerita dari http://vanjenar.wordpress.com/2011/06/08/mari-belajar-dari-israel/

(LAGI-LAGI GA SAYA EDIT!!!)


Di dalam blognya, sahabat -sesama blog (yang mana saya slalu bilang semua blogger adalah guru saya)- itu menulis kisahnya yang berawal dari adanya sebuah pertanyaan singkat:

"Menurut Lo kenapa orang Islam membenci orang yahudi?"


Itulah pertanyaan seorang sahabat, David, suatu siang. David, seorang sahabat yang beragama Kristen Protestan, saat ini sedang melakukan penelitian mengenai Yahudi dan Israel. Dari referensi yang dia dapatkan dari google dan buku-buku sebagian besar ditulis oleh orang Islam, dan sebagian besar membahasnya dari sisi negatif. Itulah yang mendorong David menanyakan hal itu padaku.

Pertanyaan david memang tak salah, kuakui dalam diriku juga terdapat perasaan yang sama ketika mendengar kata “Yahudi” itu disebut. Persepsi negatifku tentang “Yahudi” terutama karena kejahatan kamanusiaan yang telah mereka lakukan terhadap Bangsa Palestina. Setelah itu pikiranku langsung otomiatis menjadi negatif ketika mendengar segala sesuatu tentang kaum yahudi.

Tapi tunggu,

Aku khawatir pikiranku telah tertutup karena memandang sesuatu dari satu sudut negatif saja. Bukankah ALLAH tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia, semua pasti ada hikmahnya. Begitupun tentang fenomena kaum Yahudi ini.

So, kucoba menetralkan pikiranku, jangan-jangan ada ilmu yang bisa kudapat dari keturunan mereka.

Suka atau tidak, kini kaum yahudilah yang menguasai dunia, merekalah orang-orang terkaya, pengendali media, militer dan politik dunia.

Dari hasil ber-googling, aku menemukan hal menarik yang bisa kushare disini, yaitu tentang gerakan Kibbutz, para pemuda perintis negara Israel di palestina.

Setelah terusir dari Palestina tahun 100-300 M oleh Kerajaan Romawi, keturunan nabi Ya’kub ini berpencar-pencar ke seluruh penjuru dunia. Pada akhir abad 18 para pemuda yahudi bertekad untuk mendirikan sebuah negara yahudi, maka dipilihlah palestina sebagai tanah yang akan mereka jadikan sebagai wilayah negara mereka. Dengan keyakinan bahwa Palestina adalah tanah yang dijanjkan Tuhan untuk mereka, 12 pemuda yahudi dipelopori oleh Joseph Baratz datang ke Palestina dan membentuk kelompok sosial bernama Kibbutz .

Saat itu, Ottoman Palestina adalah lingkungan yang keras. Galilea adalah rawa, Perbukitan berbatu Yudea, dan bagian selatan negara itu, Negev, adalah gurun. Kondisi sanitasi juga miskin. Malaria, tipus dan kolera yang merajalela. Ancaman lain datang serangan pada ternak oleh suku badui nomaden. Sabotase saluran irigasi dan membakar tanaman juga sering terjadi. Hidup kolektif adalah cara yang paling logis untuk menjadi aman dalam tanah yang tidak ramah.”Tubuh hancur, kaki lelah, kepala terbakar” tulis salah satu dari mereka.

Kerja keras para pemuda kibbutzink lambat laun berbuah, beberapa tahun kemudian mereka mulai mengembangkan sektor manufaktur dan membangun infrastruktur. Dan akhirnya pada tahun 14 Mei 1948, atau kira-kira 50 tahun sejak kedatangan mereka ke Palestina, mereka mendeklarasikan sebuah negara bernama Israel disana. Dan sekarang mereka menggurita menguasai dunia.

Terlepas dari isu konspirasi jahat yang banyak kita dengar tentang Israel dan juga kejahatan kemanusiaan yang telah mereka lakukan, Ada hikmah yang bisa kita ambil dari kisah para Kibbutzink ini. Para pemuda muslim yang sebagian besar kini tertinggal dalam puritan peradaban perlu belajar dari semangat dan kerja keras para pemuda Yahudi dalam memperjuangkan kehidupan mereka. Ketertindasan yang mereka alami di berbagi belahan dunia telah menjadi pemicu mereka untuk bekerja keras demi menjadi manusia-manusia termaju dimuka bumi. Dan mereka telah berhasil melakukannya.
Saya kontan mengangguk.

"Iya juga ya? Kenapa kita selalu berfokus pada kesalahan orang lain ya daripada berfokus pada penguatan potensi yang ada di diri sendiri? padahal kalo kita fokus ke penguatan potensi diri sendiri? negeri ini PASTI MAJU. dan bukan sebaliknya TERJEBAK PADA KORUPSI BENTUK LAIN YANG JUSTRU DILAKUKAN OLEH LEMBAGA YANG NYATA-NYATA DIBENTUK UNTUK MENGENTASKAN KORUPSI ITU."

Hhh..... miris.com

maka mendingan daripada ngurusin mereka yang korupsi dan kerja ga bener? mending kita benerin kesalahan kita biar kita bisa terbang menuju sukses berjamaah intinya? Sukses jamaah lebih indah daripada korupsi jamaah. PASTI ITU!! Fuad Hasan -PENCETUS @Tahajjud With Love group
OLEH : Fuad Suyatman (Fuad Hasan P. Salman )-tulisan ini pernah dimuat di TAHAJJUD WITH LOVE ·

sumber dan terimakasih banyak kepada penulis tulisan yang beralamat di sini
:

1.http://vanjenar.wordpress.com/2011/06/08/mari-belajar-dari-israel/
2.http://hukum.kompasiana.com/2011/03/22/belajar-dari-israel/

0 komentar:

Posting Komentar