BELAJAR DARI MALAYSIA? KENAPA NGGAK?
Majukan Waktumu 58 Menit… Pasti kamu akan dapatkan hal yang Berbeda TAPI ASYIK!!!
Oleh : Fuad Hasan P. Salman
Akhirnya suara indah mbak pramugari Garuda Indonesia rute Jakarta- Kuala Lumpur mengusik keasyikan gue menikmati lagu ‘saat bahagia’ nye Ungu feat Andien senja itu. Dengan mata yang masih berat and nyawa yang belum ngumpul sepenuhnya lantaran masih terbuai suasana pesawat Garuda Indonessia GA-818 yang ngebawa gue and famz ke KL, gue pun mencoba ngedengerin pengumuman itu. Sebuah pengumuman yang buat gue sangat mempengaruhi semua rutinitas gue selama 3 hari di KL sana.
“Penumpang yang terhormat, sesaat lagi kita akan mendarat di Bandar Udara Kuala Lumpur International Airport. Waktu setempat menunjukkan pukul 19.20 menit. Terdapat perbedaan waktu antara Jakarta dan Kuala Lumpur dimana Kuala Lumpur memiliki waktu 1 jam lebih cepat dibanding dengan Jakarta.”
Abis berbasa-basi sama penumpang sebelah gue yang sedari berangkat sampe mendarat di Kuala Lumpur thu orang nyerocos sambil memuji setinggi langit negerinya, akhirnya gue sama ibu dan adek gue pun turun dari pesawat. Gue kontan langsung ngelirik lagi jam tangan gue.
19.30. tapi kok berasa setengah tujuh ya? Kesan itu makin kentara waktu gue iseng nanya sama orang sana. “Sini dah Isya’ ya, tuan?”
Orang yang gue tanya itu senyum. Cukup ramah. “Belum. Sini thu waktu Isya thu pukul 20.00.”
Aneh! Kok sama kayak Jakarta. Di Jakarta juga kan Isya nye jam 19.00 alias jam 20.00 waktu Malaysia. Kenapa gini ya?
Ah, kan sedari awal gue ke KL selain refreshing, tujuannye thu cuma pengen belajar. So, gue pun mencoba buat menerka kenapa Malaysia segila ini. Memajukan waktu setempat satu jam lebih cepat sementara kenyataannya emang ga ada perbedaan antara Indonesia Barat sama Malaysia. Gak lama kemudian gue pun inget apa yang di tulis sama Bong Chandra, salah satu motivator termuda Asia asal Indonesia. Dalam buku yang ditulisnya ‘Unlimited Wealth’ Bong bilang kalo :
“Harta dan mata uang paling berharga di dunia itu bukan dollar atau poundsterling. Mata uang paling berharga di dunia itu tak lain bernama waktu.”
Dan inilah yang dimata gue tengah dipraktekkan secara Nasional oleh negerinya Pangeran Fahri. Mereka memajukan local time mereka semata untuk menjadikan Malaysia satu Jam lebih produktif daripada Indonesia. Sampe segitunya?
Ya…!! Siapapun mungkin bakalan sepakat dengan apa yang gue bilang : “bahwa sejak dulu Malaysia sangat iri dengan apa yang dipunya Indonesia. So, mereka kemudian sangat termotivasi (kalo ga mau dibilang ‘ssangat bernafsu’) untuk mengalahkan Indonesia. Dimana? Disegala bidang.”
Maka kemudian gak heran kalo kemudian Malaysia gencar melakukan perubahan dan perbaikan dimanapun. Terhitung sejak Malaysia merdeka sampai detik ini, Malaysia terus aja berbenah menuju kemenangan atas Indonesia. Dengan slogan provokatifnya :
”Malaysia Trully Asia”, Malaysia kemudian mengajak seluruh warga dunia untuk melirik apa yang Negara itu punya. Dan gue? Sebagai warga Indonesia pun mau gak mau dibuat sepakat sama slogan mereka. Malaysia emang potretnya Asia.
Serius! Kenapa? Karena dengan ke Malaysia aja? Kita udah tahu banget situasi dan keunggulan seluruh Negara se asia. Malaysia seakan menjadi potret yang cukup jelas menggambarkan gimana Asia itu. Contoh:
1. Ketika bicara keragaman etnis yang ada di Asia? Maka Malaysia sudah sangat mewakili itu dimana di Negara itu terdapat aneka etnis yang berdampingan sangat harmonis. India, China, Jepang, Melayu, Arab bahkan Afro-Asia bisa berdamping mesra di Negara itu.
2. Bicara kemajuan teknologi Asia? KL Express yang mendeklarasikan diri sebagai Kereta api (train) tercepat se asia tenggara pun bisa mewakili betapa Asia sekarang tengah bergerak menuju ke taraf yang lebih baik. Dari Negara berkembang menuju Negara maju. Yap, sebuah langkah yang dipelopori Jepang digarda depan yang kemudian merembet ke Negara manapun di Asia termasuk Malaysia. Indonesia? Indonesia itu jagoan. Muncul dan menggebrak belakangan tapi selalu jadi penentu jalannya cerita. I Love Indonesia
3. Bicara pendidikan? Kini Universitas Kebangsaan Malaysia pun dengan menggaungnya semangat ‘Malaysia Trully Asia’ ikut menggeliat dalam perbaikan. Dan itu rasanya cukup menunjukkan lagi betapa Malaysia is truly Asia
4. Fashion? Keberadaan kawasan perbelanjaan seperti KLCC, Sungai Wang dan sebagainya di Malay mengingatkan gue sama Dubai, Corniche yang ada di Saudi sana dimana keduanya terbilang sangat elite dan representative buat dijadiin kawasan belanja. Siapapun shopaholic yang ada di Asia? Sekarang dengan slogan ‘Malaysia Trully Asia’ emang sengaja digiring ke negerinya Mahathir Muhammad buat belanja. Yuph… gue yakin kalo Malaysia kayak gini mulu? Singapura pasti kalah bersaing dalam menggaet para shopaholic. Karena sampe sekarang Singapore memang masih jadi magnet Asean dalam hal belanja binti shopping.
5. Dan gue kira masih banyak lagi yang coba diwakili Malaysia via slogannya ‘Malaysia Tully Asia’.
Kunci dari semua itu?
Kunci dari keganasan Malaysia menurut pengamatan gue selama beberapa hari di Malaysia itu ada 2 faktor:
a. Karena factor slogan provokatifnya ‘Malaysia Trully Asia’ yang mana thu slogan mampu bikin Malaysia berubah drastic. Dari bangsa yang berguru ke Indonesia kala pertama kali berdiri menjadi Negara yang sangat unggul dibanding Indonesia dan semua bangsa di Asean
b. Karena factor waktu yang menurut gue sengaja dipercepat bukan 1 jam tapi 58 menit. Karena waktu adzan Malaysia dengan Indonesia bagian barat (I mean Jakarta bedanya hanya 52-57 menit bukan 1 jam) dimana dengan keunggulan waktu 58 menit lebih cepat itu? Paling tidak Malaysia punya waktu 1 jam lebih banyak untuk berkarya (minimal mereka punya waktu cukup buat Tahajjud. Kayak gue yang secara ajaib masih bisa tahajjudan meski jam udah nunjukin pukul 05.17)
So, kalo gitu demi kemajuan bangsa? Kenapa juga kita ga majuin local time Indonesia biar disamain kayak Waktu Indonesia Timur? Kan kalo kita bisa Majukan Waktu 58 Menit… Pasti hidup bangsa ini Berbeda TAPI gue jamin… pasti ASYIK!!!
Sumber :
1. Pengalaman ane pas di KL
2. Buku Unlimited Wealth-nya Bong Chandra
"Dan inilah yang dimata gue tengah dipraktekkan secara Nasional oleh negerinya Pangeran Fahri. Mereka memajukan local time mereka semata untuk menjadikan Malaysia satu Jam lebih produktif daripada Indonesia. Sampe segitunya?"
BalasHapusmalaysia majukan local time bukan kerana "menjadikan Malaysia satu Jam lebih produktif daripada Indonesia" tetapi kerana kami mahu menyelaraskan waktu semenanjung Malaysia dan waktu sabah dan serawak kerana malaysia timur itu berbeza satu jam dengan waktu semenanjung . itu sahaja. tetapi jika anda menyatakan atas dasar 'menjadikan Malaysia satu Jam lebih produktif daripada Indonesia' itu adalah cuma tanggapan anda.